10 Faktor penyebab inflasi dalam perekonomian

Pada saat harga BBM naik, kekhawatiran terjadi inflasi cukup besar. Apakah kenaikan harga BBM tersebut bisa menjadi faktor penyebab inflasi, ataukah pendapat tersebut hanyalah kekhawatiran saja? Perlu digaris bawahi bahwa inflasi dicirikan oleh kenaikan harga suatu komoditas yang menyebabkan naiknya harga barang yang lain secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Jika kenaikan harga suatu barang tidak menyebabkan kenaikan harga barang yang lain, maka kondisi tersebut belum dapat dikatakan sebagai inflasi.

Sebenarnya apa sih inflasi itu? Jika kita mengingat 10 tahun yang lalu, punya uang 10 ribu mungkin bisa membeli nasi padang lauk ayam. Tapi ternyata 10 ribu di masa saat ini, membeli nasi padang lauk ayam sepertinya sudah tidak bisa karena harganya sudah naik. Sebenarnya arti inflasi bukan naiknya harga, melainkan turunnya nilai riil dari mata uang, yang dicirikan dengan kenaikan harga. Nilai riil uang 10 ribu di sepuluh tahun yang lalu adalah satu bungkus nasi padang dengan lauk ayam, namun saat ini, nilainya berkurang menjadi nasi bungkus telur ayam (ini contoh saja).

Penurunan nilai mata uang diatas bisa terjadi karena stok uang yang beredar menjadi lebih banyak. Jika uang yang beredar lebih banyak dari sebelumnya sedangkan aktivitas real ekonominya tetap, otomatis terjadi penurunan nilai mata uang. Berikan sedikit gambarannya? Begini, jika disaku anda ada uang 50 ribu, maka membeli gorengan seharga 10 ribu mungkin keberatan. Namun jika disaku anda ada uang 1 juta, membeli gorengan seharga 10 ribu mungkin tidak berat. Permasalahannya bukan orangnya, tapi nilai mata uang menjadi berkurang saat stok uang berlebih. Begitulah gambaran sedikit tentang kelebihan uang yang beredar.

Berikut merupakan 10 faktor penyebab inflasi dalam perekonomian:

Demand-Pull Inflation

Inflasi yang terjadi akibat permintaan dari sebuah negara atau kelompok masyarakat yang besar dalam jangka panjang. Berdasarkan hukum permintaan semakin tinggi permintaan maka harga barang akan naik. Kenaikan harga ini bergerak secara bersama-sama dalam jangka yang panjang. Inflasi yang terjadi akibat permintaan ini umum terjadi pada negara yang berkembang. Karena ada pertumbuhan ekonomi, maka kenaikan permintaan terjadi secara berkesinambungan sehingga terjadi inflasi.

Cost-Push Inflation

Inflasi yang terjadi dikarenakan adanya kenaikan biaya produksi. Kenaikan harga BBM bisa dikategorikan pada kenaikan yang disebabkan kenaikan biaya produksi ini. Naiknya biaya produksi menyebabkan naiknya harga pokok produksi yang termasuk dalam biaya variabel. Dikatakan biaya variabel karena naiknya seiring jumlah produk yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah yang dihasilkan, maka biaya akan semakin besar.

Kenaikan marginal cost tersebut akan membentuk harga baru untuk mempertahankan efisiensi. Marginal revenue tentunya harus menyesuaikan terhadap marginal cost tersebut. Jika hal ini berlaku global dan berkesinambungan maka inflasi akan terjadi. Perusahaan yang memiliki strategi penekanan harga atau efisiensi yang tinggi akan selamat dari badai inflasi jenis ini.

Bertambahnya uang yang beredar

Jenis inflasi ini terjadi bukan karena kegiatan ekonomi, tapi kebijakan moneter dalam menjamin keseimbangan uang yang beredar. Nilai mata uang dalam negeri akan stabil dengan penerapan jumlah uang yang beredar di dalam negeri. Jika uang yang beredar ternyata bertambah, maka seperti contoh di atas nilai mata uang akan menurun dibandingkan mata uang yang stoknya lebih sedikit. Hal itu akan memicu inflasi.

Inflasi Campuran (Mixed Inflation)

Inflasi campuran dipengaruhi oleh permintaan dan juga kebijakan moneter dalam penentuan stok uang yang beredar. Uang sendiri bisa dijelaskan sebagai suatu barang yang memenuhi hukum penawaran dan permintaan. Jika permintaan Rp di luar negeri meningkat, maka uang Rp yang beredar dalam negeri akan berkurang sehingga nilainya akan naik. Sebaliknya jika penawaran lebih tinggi dibandingkan permintaannya, maka nilai Rp akan turun.

Hal ini akan diperparah jika terjadi permintaan barang yang tinggi, misalnya impor. Maka inflasi campuran akan terjadi, dipengaruhi oleh permintaan barang dan stok uang yang melimpah.

Inflasi ekspektasi

Inflasi ini disebabkan karena harapan atau perilaku masyarakat yang berpendapat bahwa kondisi ekonomi di masa mendatang akan lebih baik. Anggapan itu akan mendorong masyarakat dan pelaku ekonomi secara bersama sama menaikkan harga sesuai ekspektasinya. Misal, masyarakat indonesia percaya akan terjadi pertumbuhan ekonomisebesar 5 persen. Maka sebagian pelaku usaha atau produsen sudah mempersiapkan skenario mereka untuk menahan inflasi sebesar 5 persen. Padahal, inflasi terjadi karena ulah atau anggapan mereka sendiri.

Struktural ekonomi yang kaku

Ekonomi biasanya bersifat aksi reaksi. Jika terjadi kenaikan disuatu sektor, misalnya permintaan, maka untuk jangka pendek harga akan meningkat karena kekurangan penawaran. Tapi dalam jangka menengah atau jangka panjang, orang akan tertarik menyiapkan barang tersebut karena banyak diminati sehingga stok pasar akan kembali normal berada di ekuilibrium yang baru. Nah, kemampuan menyesuaikan kurva penawaran ini bisa juga tergantung dari elastisitas penawaran. Semakin elastis, maka respon terhadap pergerakan semakin cepat.

Namun, jika kurva keduanya tidak elastis. Artinya seberapun kenaikan permintaan, penawaran cenderung konstan, maka akan terjadi inflasi karena penawaran tidak segera menyesuaikan sehingga barang menjadi langka dan berimbas kepada kenaikan barang yang lain.

Kekacauan Politik dan Ekonomi

Inflasi jenis ini sepertinya tidak perlu dijelaskan. Pengalaman krisis ekonomi di tahun 1998 sebagai contohnya. Kekacauan menyebabkan terhentinya beberapa aktivitas ekonomi sehingga terjadi kelangkaan barang. Kekacauan dari sisi politis juga menyebabkan ketidakpercayaan publik internasional terhadap investasi di Indonesia sehingga terjadi gejolak dari sisi moneter. Lengkap sudah..

Keputusan Perusahaan

Bagaiamana inflasi bisa ditentukan oleh perusahaan? Biasanya perusahaan yang  bergerak skala nasional yang membidangi kebutuhan pokok masyarakat. Mereka terkadang menjumpai kelangkaan bahan baku sehingga harus melakukan strategi bertahan yang salah satunya adalah menaikkan harga pokok produksinya. Inflasi yang disebabkan oelh perusahana ini bersifat periodik dan bisa kembali menjadi normal.

Hutang Nasional

Hutang perlu dibayarkan oleh pemerintah. Terdapat dua cara yang paling umum dapat ditempuh oleh pemerintah. Pertama, menaikkan pajak. Cara ini bisa dilakukan jika pertumbuhan ekonomi meningkat. Menaikkan pajak merupakan murni dari perekonomian real, sehingga tidak berdampak signifikan terhadap moneter. Hanya saja, jika kenaikan yang terjadi tidak wajar, bisa menimbulkan gejolak sosial dari masyarakat yang bisa berdampak inflasi. Cara kedua adalah mencetak uang. Kebijakan moneter ini berhubungan langsung dengan inflasi. Pencetakan uang secara langsung akan menyebabkan stok mata uang meningkat sehingga terjadi inflasi.

Luar Negeri

Era globalisasi pada zaman sekarang dengan mobilisasi yang tinggi, menyebabkan aktivitas ekonomi suatu negara terkoneksi dengan negara lain menjadi suatu kebutuhan. Sehingga jika terdapat sebuah negara mengalami kejadian yang luar biasa, sudah wajar jika ada efek yang dirasakan oleh negara lain. contoh real saat ini adanya perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Perang tersebut menimbulkan krisis energi karena sebagian besar negara eropa memasok gas dari Rusia. Tentunya hal itu menyebabkan kelangkaan yang bisa menimbulkan inflasi.

Sebagai penutup, memahami inflasi akan membuat kita bijak memahami uang dan nilai mata uang. Termasuk didalamnya bagaimana cara kita menyimpan uang, menginvestasikannya, atau pun menggunakannya.

Terima kasih

Comments

Satu tanggapan untuk “10 Faktor penyebab inflasi dalam perekonomian”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *