Investasi di zaman sekarang layak untuk dipelajari dan dipraktekkan, terutama bagi pelajar dan mahasiswa perlu belajar investasi. Investasi merupakan upaya menyimpan modal baik dalam bentuk uang maupun faktor produksi, atau surat berharga, dengan harapan memiliki tingkat pengembalian ekonomi di masa mendatang. Tenang, jangan panik dulu, kita berikan gambaran yang mudah. Misalnya kita punya uang 1 milyar, uang tersebut kita gunakan untuk membangun warung sembako, kemudian warung tersbeut beroperasional. Harapan kita sebagai pemilik modal suatu saat uang 1 milyar tersbeut kembali bahkan lebih besar nilainya.
Dari gambaran tersebut, investasi bisa bersifat saving (pertama), bisa juga bersifat menjaga nilai mata uang (ketiga), bisa juga bersifat mendatangkan keuntungan (ketiga). Bersifat saving misalnya kita sewaktu waktu membutuhkan uang cair yang banyak, maka warung bisa kita jual beserta tanah, bangunan, dan aset asetnya. Dalam hal ini bisa saja mendatangkan keuntungan bergantung kepada nilai tanah dan lokasi strategis atau tidak.
Kedua, menjaga nilai mata uang. Uang yang kita miliki perlahan akan mengalami penurunan nilai, atau biasa disebut sebagai inflasi. Sebagai contoh harga gorengan dulu Rp. 1000/3 pcs, mungkin sekarang harganya Rp. 1000/pcs. Nilai real dari mata uang yang kita simpan akan terus menurun. Namun, investasi berusaha menjaga penurunan itu tidak terjadi, karena uang yang kita kelola dalam usaha yang real. Artinya jika bahan baku mengalami inflasi, biasanya harga jual juga akan menyesuaikan sehingga inflasi tetap yang menanggung adalah konsumen, bukan pengusaha atau investor. Bahkan nilai bunga investasi biasanya lebih besar dari bunga tabungan atau bunga bank. Tingkat bunga real memang sewajarnya lebih tinggi dibanding bungan bank. Karna jika bungan yang ditetapkan bank lebih tinggi, otomatis orang akan lebih cenderung memilih uangnya ditabung dari pada investasi di bidang real.
Pengertian bidang real ini adalah bidang investasi yang melibatkan perputaran barang, jasa dan uang. Misalnya dalam contoh diatas membuat warung, membuat restoran, membuat usaha penyewaan, dan lain-lain. sedangkan pengertian bidang tidak real, kita simpan uang di bank dengan perjanjian pengembalian bunga tingkat tertentu (deposito misalnya), tanpa tau uang tersebut digunakan untuk apa, yang jelas bank akan membuat perjanjian lain dengan pihak peminjam uang.
Mari k ita lanjutkan keuntungan investasi yang ketiga, yakni mendatangkan keuntungan (bunga pengembalian). Jika kita berbicara saham, setiap tahunnya perusahaan melakukan pembuatan laporan keuangan. Laba yang diterima selanjutnya sebagian besar dikembalikan ke pemilik modal dalam bentuk deviden. Nilainya memang tidak banyak jika berbicara satu lot. Tapi jika memiliki ribuan bahkan jutaan lot, bisa jadi kita bisa hidup dengan deviden saja.. hehehe..
Disamping alasan keuntungan investasi diatas, berikut alasan mengapa pelajar dan mahasiswa perlu melek dengan investasi.
Investasi adalah budaya negara kaya
Ketika anda memperoleh uang seribu rupiah, anda belikan gorengan dan anda makan, maka selesai. Uang itu sudah bukan menjadi milik anda karena sudah menjadi barang konsumsi. Berbeda jika uang seribu rupiah tadi anda belikan jahe. Setengah jahe anda buat minuman, setengahnya lagi anda tanam karena tampaknya sudah bertunas. Uang seribu rupiah tadi menjadi barang konsumsi (minuman jahe), juga menjadi barang investasi (tanaman jahe) yang suatu saat akan anda petik hasilnya menghasilkan beberapa minuman jahe lainnya.
Begitulah kebiasaan orang di negara kaya. Investasi sudah melebihi tingkat konsumsi. Jika kita istilahkan konsumsi seharusnya hanya memenuhi kebutuhan primer hingga sekunder. Sehingga nilainya seharusnya tidak bertambah. Misalkan kebutuhan sandang, pangan dan papan. Sedangkan kebutuhan investasi tidak berbatas, semakin banyak nilai yang kita investasikan, maka harapan pengembalian modal juga akan lebih besar.
Investasi merupakan komponen pendapatan
Dalam teori makroekonomi, pendapatan sebuah negara di hitung berdasarkan (1) tingkat konsumsi, (2) pengeluaran pemerintah, (3) investasi, dan (4), perdagangan internasional (ekspor impor). Sayangnya, negara kita masih mengandalkan tingkat konsumsi sebagai penggerak utama perekonomian.
Gambarannya seperti ini: tingkat konsumsi yang tinggi akan menghasilkan permintaan yang tinggi. budaya kita yang tingkat konsumsinya tinggi, akan menghasilkan permintaan yang tinggi karena semua ingin konsumsinya dipenuhi. Permintaan yang tinggi inilah yang menciptakan lapangan kerja, penyiapan kebutuhan produk dan jasa, sehingga perekonomian berjalan. Triggernya adalah kebutuhan pasar atau konsumsi.
Nah, mari kita renungkan. Tingkat konsumsi yang tinggi tersebut dipenuhi oleh siapa? Investornya siapa? Pernah tidak kita membaca label kemasan produk jamu yang kita minum. Nama perusahaannya apa? Apakah perusahaan itu menjual sahamnya secara terbuka di bursa saham? Pertanyaan ini menjawab siapa investornya. Jika kita termasuk salah satu pemilik saham dari produk jamu itu, selamat. Maka andalah investor dan memiliki kepemilikan terhadap perusahaan tersbeut meskipun kecil nilainya. Namun, jika investor tersebut didominasi oleh asing, atau orang kaya yang itu-itu saja, maka mereka akan semakin kaya karena memenuhi konsumsi anda. Sedangkan anda hanya akan menjadi objek pasar tempat mereka menjualkan produknya.
Sekarang kita membayangkan sedikit hal yang berbeda. Misalnya, misalnya ini lho yaaa… negara kita tidak ditrigger oleh konsumsi yang besar (karena penduduknya besar), tapi di trigger oleh investasi. Semua masyarakatnya gemar investasi. Maka Indonesia akan memiliki pelimpahan modal yang tinggi, selain pemenuhan sendiri pasar domestik, tentunya akan ekspand keluar karena kelimpahan modal yang tinggi. sehingga bisa saja kita tidak selalu menjadi target pasar, tapi kitalah yang membidik pasar pasar di luar negeri. Tenaga kerja bisa kita datangkan dari luar negeri, masyarakat bisa berlibur sesuka hatinya karena dividen yang mereka terima.
Ya.. memang terkesan berandai andai, tapi bukan hal yang mustahil. Mengingat pekerja officer di Australia kenyataannya bisa berlibur di Indonesia, tapi tidak sebaliknya, officer indonesia bahkan sulit mau berlibur di tempatnya sendiri. Hal ini menandakan upah tenaga kerja di Australia lebih tinggi, mengapa lebih tinggi? karena pelimpahan modal disana lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja, sehingga harga tenaga kerja dibiayai mahal.
Inilah pentingnya investasi. Investasi merupakan komponen pendapatan suatu negara, atau individu, tergantung sudat pandang yang digunakan. Konsumsi hanya bersifat sementara, sedangkan investasi memiliki efek multiplier yang terus meningkat sepanjang tahun.
Investasi bisa diwariskan, konsumsi tidak
Klo ini tidak perlu dijelaskan sepertinya. Jika kita memiliki usaha aktif seperti pabrik, tentu nilainya nant bisa kita wariskan kepada anak atau cucu. Inilah mengapa investasi yang berhasil tidak untuk dirinya sendiri, namun bisa dinikmati oleh generasi berikutnya. Investasi pada zaman dahulu terkendala oleh administrasi yang cukup rumit. Dalam pembuatan akun rekening investasi saja (biasa disebut RDN) minimal harus ada saldo sekitar 10 juta. Sedangkan sekarang, dengan kecanggihan sistem informasi, pendaftaran investor sama seperti pendaftaran akun media sosial lainnya. Cukup photo ktp dan saldo minimal klo tidak salah 100 ribu saat tulisan ini dibuat.
Selanjutnya kita bisa membeli produk investasi seperti saham di perusahaan perusahaan yang anda percaya. Ingat, investasi tidak hanya mengharapkan imbalan, melainkan mengamankan mata uang dari inflasi atau sebagai tabungan.
Mengapa Mahasiswa atau Pelajar perlu belajar investasi?
Sesuai dengan judul dari artikel ini, kata belajar bukan berarti berdasarkan nilai atau jumlah yang diinvestasikan. Kata belajar berarti merasakan langsung bagaimana membeli saham, menjual saham, memperhatikan laporan keuangan perusahaan seperti layaknya investor.
Saya disini tidak mengajak untuk menjadi broker, atau menjual beli saham dalam waktu yang singkat. Ketika harga turun, beli saham, kemudian naik sedikit saja sudah dijual di waktu yang sangat singkat. Saya juga tidak melarang anda menjadi seperti itu. Namun, menurut pendapat saya, investor sejati tidak melakukan itu. Investor adalah menyimpan uang atau modal di perusahaan yang ia percaya untuk digunakan sebagai operasional perusahaan.
Platform atau aplikasi tentang investasi pun sudah banyak. Saat ini yang sedang trend adalah aplikasi ajaib, dimana nilai valuenya langsung melejit ke nomor dua secara nasional. Aplikasinya sangat cocok bagi investor pemula atau intermediate. Mencari saham perusahaan juga mudah. Lengkap dengan laporan laporan perusahaan sebelumnya. Jika ada waktu lebih, saya akan jelaskan bagaimana cara membaca laporan keuangan sehingga kita tau perusahaan itu bagus atau tidak.
jadi mahasiswa tidak melulu belajar penelitian dan sibuk mencari data survey saja. Kenali salah satu budaya baik untuk berinvestasi ini agar tidak terkejut dan bingung ketika sudah memiliki gaji dan perlu mengelolanya.
1 thought on “Belajar Investasi yang Cocok Bagi Pelajar dan Mahasiswa”