Perubahan skema perolehan dana penelitian di lingkup peneliti akhir-akhir ini menjadi bahan perbincangan. Perbedaan yang mendasar adalah bahwa saat ini penerimaan dana penelitian harus mengikuti skema pembiayaan yang ada, artinya harus bersaing antara tim satu dengan yang lainnya. Semangat kolaborasi yang dikembangkan harus dicampur dengan semangat kompetisi. Hanya proposal yang layak yang akan didanai oleh pemilik dana (entah bersumber dari APBN atau dari sponsor lainnya).
Latar belakang tersebut perlu disadari untuk mengubah mindset seorang peneliti dalam membuat proposal. Berikut tips yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan proposal (disadur dari berbagai sumber):
Review proposal dari sudut pandang pemilik dana
Krug (1967) mengatakan bahwa proposal adalah rencana aksi yang terorganisir, yang dipresentasikan atau diberikan kepada satu organisasi untuk dapat diterima, dan jika tidak, tentu ditolak. Oleh sebab itu, proposal akan dinilai oleh reviewer. Reviewer yang menilai proposal tentunya memiliki kriteria. Nah, peneliti sebagai pembuat proposal seharusnya memahami dengan baik kriteria apa yang diminta jika terdapat call for proposal. Biasanya, kriteria tersebut dijelaskan bahwa pada bagian tujuan pendanaan, atau bisa juga terdapat dalam ruang lingkup.
Setelah memahami kriteria proposal yang dimaksud, silahkan membaca ulang proposal yang telah disusun. Posisikan anda sebagai reviewer atau pemilik pendanaan. Apakah proposal anda sudah memenuhi kriteria yang disebutkan sebagai persyaratan proposal.
Pahami persaingan proposal
Bahwa perolehan pendanaan merupakan suatu persaingan, maka peneliti seharusnya memahami kelemahan dan kekuatan proposal yang dimilikinya dibandingkan dengan proposal lainnya. Cavers (1970) menyatakan bahwa dasar penilaian suatu proposal tidak hanya terletak pada kualitas proposal, namun juga dalam konteks perbandingan suatu proposal dengan proposal lainnya dalam kondisi anggaran yang telah ditentukan.
Seandainya anda menjadi pemilik pendanaan, tentunya anda akan memberikan dana kepada proposal yang memiliki nilai yang tertinggi dibandingkan proposal yang lainnya. Terdapat tiga kriteria proposal yang menjadi pertimbangan utama para pemiliki dana: (1) social significant, (2) practical significant, dan (3) theoritical significant. Dalam terminologi lain yang tidak jauh berbeda, ketiga kriteria tersebut disebut juga sebagai science for science, science for stakeholders, dan science for community.
Pahami betul apakah anda sedang berkompetisi pada laga science for science, ataukah science for stakeholders, ataukah science for community. Kesalahan menginterpretasikan kriteria proposal dan hanya menganggap proposal anda memiliki novelty yang baik, ibarat anda salah masuk kamar. Tidak ada yang salah dengan proposal anda, melainkan anda salah menempatkan.
Bagian umum proposal yang penting diketahui
Sebelum artikel ini ditulis, artikel sebelumnya tentang alasan mengapa proposal ditolak sudah ada dalam blog ini. Salah satunya adalah penyusunan proposal yang tidak komprehensif. Upaya menghindari hal tersebut tidak terjadi adalah memahami bagian umum dari proposal yang terdiri dari lima bagian penting.
Pertama, informasi latar belakang yang berhubungan dengan topik yang akan diajukan apakah sesuai atau tidak. Apakah data yang ditampilkan pada latar belakang tersebut sudah dapat meyakinkan bahwa proposal yang anda tulis memang betul betul layak dan penting untuk dilakukan.
Kedua, pernyataan tujuan yang menjawab dari state of art dari penelitian itu sendiri. Tujuan menjadi penting karena berhubungan langsung dengan output penelitian. Apakah tujuan tersebut sesuai dengan budget yang ditawarkan ataukah terlalu mahal biaya yang dikeluarkan untuk sebuah tujuan yang tertulis.
Ketiga, sebuah rencana penelitian. Penelitian yang normal merupakan penggabungan antara masalah dan metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Maka rencana penelitian menjadi sangat penting untuk menggambarkan langkah-langkah yang akan diambil dalam memecahkan masalah. Langkah tersebut apakah sudah sesuai dengan metode terkini ataukah hanya pengulangan metode dari penelitian yang sudah ada.
Keempat, anggaran. Berhubungan dengan point kedua, apakah anggaran yang ditawarkan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sesekali tidak ada salahnya anda bertanya kepada rekan yang pernah mendapatkan dana penelitian. Berapakah perkiraan dana yang layak untuk kegiatan survey dengan jumlah responden tertentu. Atau anda seharusnya menggunakan standar umum keuangan yang digunakan oleh instansi penyedia dana, sehingga anggaran yang anda tawarkan masuk akal.
Kelima, informasi tentang personil. Proposal tidak melulu tentang kualitas proposal. Biasanya reviewer akan melihat siapa yang akan melakukan penelitian tersebut. Apakah pelaksana penelitian layak untuk melakukannya. Ini bukan tentang subjektif terhadap pelaksana penelitian, namun reviewer akan melihat latar belakang penulis, karya tulis yang pernah dipublikasikan apakah berhubungan dengan topik penelitian yang ditawarkan. Oleh sebab itu, penting untuk memasukkan atau mengajak atau berkolaborasi dengan orang yang benar benar paham, biasa disebut orang yang memiliki kepakaran yang sesuai. Jangan sekali-kali mengusulkan proposal dengan kepakaran yang berbeda meskipun anda menguasai alat penelitiannya. Hal ini sebagai apresiasi kita terhadap pemiliki kepakaran tersebut. Sebagai contoh: kelayakan ekonomi biasanya dapat dilakukan oleh siapapun karena mudah diikuti hanya dengan membaca teorinya. Namun, jika penilaian kelayakan dilakukan oleh orang yang tidak sesuai kepakarannya, logika berpikirnya bisa jadi akan berbeda dengan orang yang memiliki kepakaran yang sesuai pada kelayakan ekonomi tersebut.
Pertanyaan reviewer yang sering dipakai dalam menilai proposal
Berikut adalah pertanyaan yang sering digunakan untuk menilai sebuah proposal. (1) apakah proposal penelitian bersifat feasible dan doable? (2) apakah penelitian tersebut berharga untuk dilakukan? (3) apakah saya/peneliti dapat melakukannya? (4) apakah ini akan menghasilkan tesis yang berharga?
Setelah aspek substansi diatas terpenuhi, dalam sisi teknis perlu dipenuhi setidaknya 5 point (krug, 1967) yaitu ringkas, ringkas namun informatif, jelas, detil, dan tata bahasa yang baik. Selain itu, pertimbangkan proposal anda apakah memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Secara keilmuan relevan, fokus kepada upaya memenuhi kekosongan pengetahuan (gaps in knowledge)
- Memiliki dampak yang besar, fokus kepada kebermanfaatan untuk pemangku kepentingan dan masyarakat.
- Keberlanjutan, penelitian memiliki tingkat keberlanjutan setelah program pendanaan berakhir terutama dari segi kebermanfaatan.
- Pendekatan yang inovatif, novelty dalam menguji hipotesisi atau kesenjangan ilmu yang ada.
Selamat Belajar!
Mantap … maju terus pantang mundur 👍