Menanam Bawang Merah

Akhir-akhir ini saya memang menyukai mengumpulkan informasi tentang budidaya hortikultura. Memang sih, kenyataan memang tidak semudah teori. yang lebih tau tentunya mereka yang praktek langsung di lapangan. Namun, sebagai saksi yang kerjanya memperhatikan proses petani melakukan teknologi tersebut, setidaknya itu bisa memberikan garansi terhadap keberhasilan teknologi. Dan hal yang paling penting yang sering saya ulang-ulang, bahwa menulis di web selain bisa bermanfaat untuk orang lain, yang utama adalah merupakan arsip bagi saya sendiri.

Berikut langkah budidaya menanam bawang merah:

Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan untuk menciptakan lapisan tanah yang gembur sehingga memperbaiki drainase dan aerasi tanah. Tanah dibajak atau dicangkul dengan kedalaman 20 cm kemudian dibuat bedengan selebar 120 – 175 cm dengan tinggi kurang lebih 25 – 30 cm. Saluran drainase dibuat dengan lebar 40-50 cm. Pencampuran pupuk kandang juga bisa dilakukan untuk memperbaiki unsur hara di dalam tanah. Pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 10 – 20 ton/ha, atau pupuk kandang ayam dengan dosis 5-6 ton/ha.
Penyediaan Bibit
Tehnik pemilihan bibit bawang merah yaitu :
a.    Warna mengkilat
b.    Tidak keropos
c.    Kulit tidak luka
d.    Telah disimpan 2-3 bulan setelah panen
e.    Berasal dari tanaman yang cukup tua (70 – 80 hri setelah tanam)
Pemilihan bibit sangat mempengaruhi produktivitas bawang merah. Pemilihan bibit sebaiknya menggunakan varietas unggul karena memiliki produktivitas yang tinggi dan tahan terhadap penyakit. Beberapa nama varietas unggul komoditas bawang merah adalah bima brebes, kuning, maja cipanas, katumi, sembrani dan lainnya.

Penanaman dan Pemupukan
Umbi bibit ditanam dengan jarak 10 cm x 20 cm atau 15 cm x 15 cm. Lubang tanam dibuat dengan menggunakan alat tugal. Adapun pemupukan dilakukan setelah bawang merah berumur 10 -15 hari dan 30 -35 hari setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan adalah Urea 75-100 kg/ha, ZA 150-250 kg/ha, Kcl 75-100 kg/ha. Pupuk diaduk rata dan diberikan di sepanjang galur tanaman.

Pengairan dan penyiangan
Tanaman bawang merah membutuhkan air yang cukup dalam pertumbuhannya. Penyiraman di musim kemarau dilakukan 1 kali dalam sehari pada pagi atau sore hari, sejak tanam hingga menjelang panen. Penyiangan juga perlu rutin dilakukan agar tanaman tumbuh optimal tanpa danya gangguan gulma. Kegiatan penyiangan dilakukan sesuai kondisi gulma, minimal 2 kali/musim.

Pengendalian Hama dan Penyakit
Berbagai hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman bawang merah adalah ulat, thrips, layu fusarium, antraknose, dan bercak ungu alternaria. Penanganan hama dan penyakit menggunakan pestisida harus dilakukan dengan cara dosis dan waktu yang tepat sesuai petunjuk penggunaan pestisida agar tidak membahayakan kesehatan konsumen.

Panen dan Pasca Panen
Bawang merah biasanya dipanen pada umur 60-70 hari setelah tanam. Ciri ciri tanaman bawang merah siap dipanen adalah terlihat 60-70% daun telah rebah atau leher batang lunak. Perlakuan penjemuran dilakukan setelah kegiatan panen guna menghindari bawang merah menjadi busuk. Bila kondisi bawang merah kering dengan kadar air kurang lebih 85%, umbi bawang merah siap dipasarkan atau disimpan di dalam gudang.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *