Pernahkah anda memiliki niat untuk menulis namun yang anda lakukan hanya duduk berjam-jam didepan kertas atau laptop sedangkan hanya beberapa kalimat yang baru anda tuliskan? Atau anda hanya mencari literatur dan meng-copy tulisan – tulisan tersebut tanpa mempertimbangkan hubungan antara bahan satu dengan bahan yang lainnya? Jika anda benar pernah melakukan tersebut artinya anda memerlukan latihan menulis karya ilmiah.
Tulisan merupakan suatu artefak bahwa anda pernah hadir di muka bumi ini. Jika anda tidak meninggalkan sebuah tulisan, kemungkinan anda tidak pernah ada atau dianggap tidak ada. Bayangkan saja, tulisan teks proklamasi akan terus dikenang sepanjang masa . Umur tulisan tersebut akan lebih tua ketimbang para aktor pembuat, pemrakarsa, dan pembaca pada teks proklamasi. Sebuah tulisan akan menceritakan sejarah perkembangan sebuah peradaban dan menjadi alat komunikasi yang efektif antar generasi.
Menulis sangatlah mudah, semua orang bisa menulis. Sama seperti membaca, semua orang bisa membaca. Namun hanya sedikit orang yang mau membaca dan sedikit orang yang mau menulis. Menulis tidak hanya sebuah pengetahuan, melainkan sebuah keterampilan. Karena sedikit sekali orang yang bisa sekali duduk dalam waktu setengah jam bisa menulis 2000 kata. Sedikit sekali orang yang bisa berkoneksi langsung pikiran dan tangan dalam menulis satu topik. Maka dari itu, kemampuan menulis perlu dilatih. Berikut tips untuk menerapkan latihan menulis:
Pergunakan waktu khusus latihan menulis Karya Ilmiah
“Sisakan waktu dipagi hari satu jam untuk duduk di meja belajar tanpa gadget di samping anda, meskipun tidak ada yang harus anda kerjakan (misal ada PR atau mau ujian)”. Duduk di meja belajar setiap pagi, awalnya memang bingung apa yang akan dikerjakan. Namun, lama kelamaan berawal merapihkan meja, kemudian membaca, dan terkadang tiba – tiba ingat ada PR yang belum dikerjakan. Alhasil, anda akan terbiasa melakukannya dan tidak pernah tidak melakukan apapun di meja belajar tersebut.
Cara ini merupakan cara yang umum digunakan para peneliti senior yang saya jumpai karena keterbatasan waktu dikantor untuk menulis. Menulis membutuhkan suasana yang tenang tanpa ada gangguan baik dari gadget, ataupun rekan kerja yang hanya bertanya tentang pekerjaan atau hanya sebatas membahas pertandingan bola semalam. Mereka memiliki karya tulis yang berkualitas karena berhasil menyisihkan waktu yang berkualitas untuk menuangkan ide mereka di dalam sebuah tulisan.
Tehnik menguras otak dan pikiran
“membuat tulisan kemudian pergi melihat sebuah kemenangan samsung bersin dan mengeluarkan suatu batas sehingga masalah akan teratasi. Terdengar suara adzan yang merobek sebuah keheningan untuk sadar bahwa sebentar lagi kita menghadap sang pencipta. Bukan sebuah keanehan apabila saya nantinya turun dari kapal ini dan lari melaporkan semua tanaman yang berbisik seolah mereka menemukan kelemahan. Jangan pernah berharap mimpi datang jika engkau memanggil malaikat kematian. Sedangkan mereka tidak mengerti pertanyaan atas jawaban yang engkau berikan. Semoga saja…”
Paragraf diatas merupakan sebuah tehnik menguras pikiran kita agar ide membuat kalimat tidak terputus. Pada intinya adalah gerakkan tanganmu untuk menulis tanpa terputus. Tulis apapun yang ada dipikiranmu saat itu.
Perhatikan paragraf sebelumnya kembali, pada kalimat pertama sangat terlihat kata-kata yang terkumpul masih bersifat sangat acak. Namun pada kalimat berikutnya sudah mulai teratur untuk menjadi sebuah kalimat meskipun memiliki artian yang juga masih sangat perlu dipikirkan. Lakukan latihan seperti ini berulang ulang, maka jari anda akan terus menulis karna sudah terhubung dengan otak untuk membuat kata perkata. Ingat, menulis adalah keterampilan dan perlu latihan!
Catat ide yang masuk
Jangan terlalu membebani pikiran dengan memikirkan ide yang selalu terlintas. Terkadang ide hanya bertahan sebentar saja kemudian dilupakan. Catat semua ide tersebut dalam sebuah memo dan biarkan pikiran memikirkan ide yang lain ketimbang harus bertugas menjaga ide yang sudah dihasilkan sebelumnya. Jangan pernah menghambat aliran ide. Otak kita terlalu mahal hanya untuk bertugas mengingat saja. Otak kita terlalu kreatif untuk memikirkan itu itu saja.
Buat kerangka tulisan
Tidak ada tulisan yang tidak memiliki kerangka. Puisi, novel, cerpen, jurnal, makalah dan lain sebagainya memiliki kerangka yang kemudian ditutup dalam sebuah untaian kalimat kalimat penjelas. Bahkan dalam satu paragraf pun adakalimat utama dan penjelas. Buatlah kerangka berpikir dan selesaikan satu persatu. Misalnya pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang dan tujuan penelitian, metode penenlitan menjelaskan tentang bagaimana proses penelitian dilakukan, pembahasan menjelaskan tentang bagaiamana hasil dari penelitian dan terakhir kesimpulan.
Jangan pernah merasa terbebani dengan alat penelitian karena telah tersedia banyak sekali alat penelitian yang kalian gunakan untuk membantu mengatasi permasalahan yang kalian temukan. Namun, kali ini saya tidak sedang menjelaskan sistematika penulisan dan sebagainya.
Edit dan baca kembali
Hal terakhir yang perlu anda lakukan adalah membaca kembali tulisan dan mengedit seperlunya. Mungkin saja ditemukan ada lompatan ide yang terlalu jauh sehingga aliran cerita menjadi tidak masuk akal, atau hanya sekedar memeriksa kesalahan ejaan dalam kalimat.
Membaca dan menulis kembali
Pembeda antara tulisan karya ilmiah atau tulisan lainnya adalah tentang format, baik format dalam kalimat, paragraf, atau aliran ide dalam tulisan tersebut. Untuk menambah kemampuan kemampuan kosakata, perbanyaklah membaca jenis tulisan yang seharusnya menjadi bidang anda. Jika anda memerlukan menulis jurnal, maka sering-seringlah membaca jurnal agar anda mengerti sistematika jurnal. Jika anda suka cerpen atau novel, maka perbanyaklah membaca novel dengan gaya tulisan dan alur ceritanya. Hindari membaca komik yang hanya memiliki jenis kalimat pendek dan biasanya hanya merupakan percakapan singkat dan tidak sesuai dengan EYD. Jika anda sering membaca novel, atau jenis bacaan yang memiliki kalimat dan paragraf dengan panjang, anda akann memiliki kosakata dan gaya kalimat yang beragam yang bisa anda terapkan saat menulis.
Tidak lupa kembali pada point sebelumnya, yakni berusaha menulis tentang apa yang menjadi pemikiran anda saat anda telah selesai membaca. Anda berlatih menulis ulang dengan gaya bahasa yang berbeda.
Lakukan tips diatas dan mulailah menemukan gaya tulisan anda. Jangan berpikir tentang jurnal atau karya ilmiah terlebih dahulu sebelum anda memang benar benar suka menulis. Karena menulis tidak hanya untuk membuat makalah. Kalian bisa melakukannya dengan gaya blogger (seperti yang sedang saya lakukan sekarang), gaya novel, cerpen, puisi, dan lain – lain. Jangan sampai kata ilmiah menghambat anda menemukan gaya tulisan kalian. Jika kalian sudah memiliki hobi menulis, akan lebih gampang memadukannya dengan kata ilmiah yang berisi aturan aturan yang harus dipenuhi dalam tulisan ketimbang kalian berpikir sejam lebih sedangkan tak satupun kalimat yang telah kalian hasilkan.
Semua akan bisa jika anda telah terbiasa. Seorang tukang kayu bisa menjadi tukang kayu karena kesehariannya melatih dirinya menjadi tukang kayu. Semua proses butuh ketekunan dan waktu yang relatif panjang untuk mendapat hasil yang maksimal. Begitupun dalam menulis, ketajaman tulisan dan alur cerita yang menarik akan terasah dengan sendirinya jika latihan terus dilakukan. Jadi, jangan berhenti sampai disini. Silahkan anda mengambil pena dan mulailah menulis.
Selamat menulis.
Selanjutnya, mengenai teknis dan materi karya tulis itu sendiri, silahkan tonton video yang telah saya himpun untuk menambah wawasan tentang KTI. Terima Kasih
Mantap,, Saya wajib bisa menulis