Memilih responden untuk uji validitas dan reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas digunakan saat pembuatan instrumen penelitian seperti kuesioner. Kuesioner yang digunakan diuji terlebih dahulu apakah valid dan reliable. Berdasarkan beberapa sumber (Azwar, 1986), (Zulganef, 2006), (Sugiharto dan Sitinjak, 2006), validitas secara sederhana dapat diartikan menurut arti kata itu sendiri “valid” yang artinya bahwa apakah kuesioner yang dihasilkan ini mampu memberikan data yang akurat atau tidak .

Masih berdasarkan arti katanya, “reliable” memberikan pengertian apakah kuesioner yang akan digunakan dapat diandalkan atau tidak. Seberapa kuat kuesioner tersebut dapat digunakan dalam mengoleksi data di lapangan.

Mengapa harus valid dan reliable?

Dalam teknis pengujiannya, uji validitas menggunakan korelasi. Mengapa demikian? Korelasi menandakan bahwa terdapat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Artinya jika semua variabel pengamatan memiliki korelasi yang baik menandakan bahwa kuesioner yang disusun memiliki komprehensif dan topik yang spesifik.

Hal ini membantu peneliti untuk mampu membahas persoalan atau topik yang diangkat secara detil, karena antar variabel saling mendukung. Berbeda halnya jika ternyata sebagian besar variabel tersbeut tidak memiliki korelasi, bisa diartikan bahwa topiknya terlalu melebar dan sulit bagi peneliti nantinya untuk menyusun narasi satu variabel dengan variabel lainnya.

Masih dengan alasan yang sama, reliabilitas juga menghitung seberapa andal kuesioner tersebut dihitung dengan cara melihat dari nilai varians dibandingkan varians total (rumus Alpha Cronbach). Makin kecil selisih varians masing masing variabel dengan variabel secara total, maka kuesioner tersebut akan menghasilkan nilai alpha yang tinggi yang artinya semakin reliabel atau andal untuk digunakan.

Praktek uji validitas dan reliabilitas

Saya memiliki contoh file sebagai latihan yang  bisa di download pada link dibawah ini:

Data tersebut memiliki 28 pertanyaan dimana 23 pertanyaan dikelompokkan pada pertanyaan independen variabel, dan sisanya adalah pertanyaan untuk dependen variable dengan 51 jumlah responden.

Uji validitas

Pertama kita copykan data tersebut di SPSS :

data yang akan diolah

Kemudian klik analyze – correlate – bivariate

klik analyze – correlate – bivariate

Pada tampilan windows kita isikan Q1 sampai Q23 dan nilai X pada variables, beri centang pada pearson, two-tailed dan flag significant correlations.

Memberi isian Q1 sampai Q23 bermaksud untuk melihat validitas terhadap pertanyaan variabel variabel independen terhadap nilai X.

masukkan nilai Q1 – Q23 dan nilai X

Kemudian klik OK, dan perhatikan nilai significant (nilai pearson correlatin) variable X dengan masing masing hubungan variabel  (nilai berkisar antara 0 – 1). Semakin tinggi nilainya maka semakin bagus. Biasanya patokan nilai valid adalah diatas 0.3

hasil uji validitas

Jika dilihat dari nilai pearson correlation, kuesioner ini sudah OK karena semua nilai korelasinya diatas 0.3.

Permasalahannya adalah apabila peneliti ingin mengambil hanya 30 sample responden namun tetap valid dan reliable. Hal ini bisa disebabkan karena peneliti tersebut sudah membuat aturan pada proposalnya bahwa uji valid dan reliablenya menggunakan 30 responden. Otomatis dia harus memilah 51 responden tersebut menjadi 30 responden namun tetap valid.

Pengambilan 30 data yang akan di uji validitas tidak sepenuhnya mudah, perubahan jumlah sample akan mempengaruhi hasil uji validitas. Sebagai contoh, berikut data diambil dari responden 1 sampai 30 secara berurutan.

hasil uji validitas dengan n = 30

Terdapat satu variabel atau pertanyaan pada Q1 yang menjadi tidak valid (korelasinya dengan nilai X dibawah 0.3). Maka perlulah sedikit trik untuk mengetahui cara mengiliminasi responden tersebut.

Berasumsi mengunakan data sebelumnya, eliminasi akan dilakukan sehingga datanya berjumlah 30 (n=30). Karena jumlah awal n = 51, maka kita akan mengeliminasi sebanyak 21 responden.

Bagaimana caranya?

Karena data kelompok X (independen) juga merupakan data kelompok Y (dependen), maksudnya responden yang sama, maka dalam eliminasi ini akan mempengaruhi kedua kelompok secara langsung. ini lah yang menjadikan tantangan karena menemukan formulasi responden yang tepat untuk kelompok X belum tentu tepat untuk kelompok Y.

Pertama, kita perhatikan sifat dari korelasi yang dihasilkan. Mayoritas adalah berkorelasi positif. Artinya semakin tinggi nilainya maka korelasinya semakin kuat.

Kedua, beri rank pada nilai X dan nilai Y. jumlahkan nilai rank X dan Y kemudian short dari nilai yang terbesar ke nilai yang terkecil.

menyeleksi responden

Data yang akan kita eliminasi adalah data yang berada dalam rank menengah. Karena data ini berjumlah 51, maka nilai tengah berada di rank 25 atau 26. Perhatikan bahwa jika rank X adalah 25 maka belum tentu rank Y juga 25. Dalam hal inilah yang menjadi patokan mengeliminasi.

Prioritas utama adalah yang kedua duanya memiliki rank menengah. Kemudian setelah itu, pilih nilai rank yang mendekatinya. Misal salah satu X atau Y memiliki rank menengah.

arsir kuning akan di delete

Yang berarsir kuning adalah data yang akan didelete.

Hasil sortir eliminasi data ada pada file hasil sortir pada file yang sudah didownload diatas.

Kemudian kembali dilakukan uji validitas dan hasilnya adalah sebagai berikut untuk kelompok X.

hasil uji validitas setelah eliminasi

Dan untuk kelompok Y:

hasil uji validitas untuk kelompok Y

Uji Reliabilitas

Klik analyze – scale – reliability analysis, kemudian isikan pada windows yang muncul Q1 sampai Q23 (nilai X tidak dimasukkan) kemudian gunakan model = alpha. Klik OK

Oh iya, nilai yang dimasukkan tentu saja nilai atau data yang sudah dieliminasi hasil uji validitas diatas ya..

Akan muncul hasil output cronbach alpha, jika nilainya lebih besar dari 0.6, maka kuesioner tersebut dikatakan reliable.

Berikut hasil uji reliable pada latihan ini untuk kelompok pertanyaan independen variabel.

Dan berikut untuk kelompok dependen variable:

Terima kasih, selamat belajar!

Similar Posts

226 Comments

  1. Izin bertanya pak, apakah boleh saya melakukan penelitian di rumah sakit tipe B. Sedangkan, uji validnya di rumah sakit tipe C?
    Karena tempat penelitian tidak boleh untuk melakukan uji validitas di tempat yang sudah dijadikan untuk oenelitian pak.
    Terima kasih

  2. Mohon maaf bapak izin bertanya, untuk melakukan uji valid kuesioner apakah boleh dilakukan ditempat yang akan kita teliti tetapi dengan responden yang berbeda dengan sampel, jika boleh apakah ada teori pendukungnya pak?
    Terima kasih pak

  3. Mohon maaf pak, izin bertanya. Kalaunya uji instrumen itu ditempat yang sama apakah boleh pa? Dan apakah ada teori yang mendukung pa?
    Mohon dijawab pa terima kasih🙏

    1. Selamat malam Pak, saya ingin bertanya. Apakah bisa menguji validitas 2 variable sekaligus dalam spss atau harus diuji sendiri-sendiri uji validitasnya? Terimakasih

      1. biasanya diuji sendiri-sendiri variabelnya. karna satu variabel bisa terdiri dari beberapa pertanyaan. kita bisa memilih pertanyaan mana yang akan dieiminir karena tidak valid. terima kasih..

  4. halo pak. Bila sampel penelitiannya 50 org dan untuk uji instrumen membutuhkan 30 org. apakah boleh mengambil dari 50 org itu atau harus org yg berbeda?

    1. tidak ada aturan untuk memilih responden. Tapi jika bisa mendekati responden yang sebenarnya, tentu akan lebih bagus. bagian pertanyaan seperti istilah harus jelas agar persepsi kita dengan responden tepat sama. sehingga pertanyaan tepat sasaran. terima kasih

  5. Pak Agung, ijin bertanya kemarin penelitian saya sampel 100. Apabila hasil uji validitas dan reliabilitas saya ujikan keseluruhan data yakni 100 data apakah tidak masalah? Terimakasih.

  6. Assalamualaikum, pak. mohon maaf izin bertanya jika sample penelitiannya adalah 99 orang dan yang menjadi responden uji coba hanya 10 orang apakah boleh? atau ada ketentuan jumlah khususnya?

  7. Izin bertanya pak, jadi dalam proposal penelitian saya akan menggunakan desain case control. Pertanyaannya apakah uji validitas dapat dilakukan pada populasi kontrol saja? dan apakah uji kuesioner dapat dilakukan pada satu tempat yang sama dengan penelitian nanti? terima kasih pak.

  8. Halo izin bertanya, jika pada uji validasi terdapat beberapa item yg valid dan tidak valid, yg tidak valid ini di modifikasi kembali, apakah digabung lagi dg yg sudah valid dan di sebar kembali lalu di uji atau yg tidak valid ini saja yg disebar tidak perlu digabung dg yg sudah valid

  9. Permisi, saya mau bertanya apakah uji validitas dan reliabilitas boleh diujikan kepada 5 responden saja? Jika boleh apa saja persyaratannya? Terima kasih

  10. Berapa Standarnya Jumlah Responden untuk Uji Intrumen pertanyaan dari Kuisioner, ada yang bilang 30 Responden, apa itu benar? dan kalo kita pake Kuisioner dari penelitian yg sama yg sudah Teruji (Valid dan Realible), apa kita masih perlu Uji Validitas dan Realibilitas lagi?

    Terimakasih

  11. Halo, maaf mau ikut bertanya.
    Apabila responden kuesioner telah ditentukan oleh peneliti dengan purposive sampling karena responden harus seorang direksi dari sebuah perusahaan, sehingga jumlah respondennya sedikit (hanya 6 – 11 responden), apakah kuesioner tersebut masih harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas?
    Terima kasih.

  12. Kak kalo populasi 1000 terus sampelnya diambil hanya 10% jadi sampel hanya 100 orang, apakah respondennya harus 100 juga ? Mohon penjelasanya kak 🙏 terimakasih

  13. Pak Agung izin bertanya jika dari 25 pernyataan terdapat 7 pernyataan tidak valid, kemudian 7 data tsb dihilangkan lalu apa boleh dilakukan uji selanjutnya yaitu reliabilitas terimakasih 🙏🏻

      1. Brarti tidak masalah ya Pak kalau jumlahnya cukup banyak? Nanti yg dilakukan uji asumsi klasik dan regresi berganda hasil yg valid saja kan ya Pak?

      2. mohon maaf pak, izin bertanya. bilamana penelitian saya adalah penelitian deskriptif, apakah juga perlu melakukan uji validitas dan reliabilitas?

  14. Izin bertanya pak
    terkait instrumen, apakah instrumen pada observasi awal boleh digunakan untuk penelitiannya pak?

    Terimakasih sebelumnya pak

      1. Selamat mlm P Agung. Ijin bertanya: adakah referensi tentang uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner menyebut tegas bahwa (1).harus reponden selain aslinya untuk penelitian untuk menghindarkan keterpengaruhan lanjutan. (2) menyebut tegas harus berjumlah 30 responden, tetapi ada juga yg menyebut 51 responden?
        Tks.

  15. Maaf Bapak… izin bertanya, untuk pengolahan data jika ada 3 variabel bagaimana? X1, X2 dan Y. Dalam contoh hanya 2 variabel. apakah pengolahannya sama tinggal dicopas dalam 1 sheet excel. Terima kasih.

    1. iya mas.. sama, contohnya kebetulan hanya 2 variabel ya.. jika lebih dari dua, tinggal ditambah variabel lainnya, dan dilakukan tahapann yang sama. terima kasih.

  16. Assalamualaikum
    Pak maaf ijin bertanya, kalo kuisioner variabel independent (X) dan dependent (Y) sudah valid dan reabel tetapi ketika di uji penelitian nya tidak ada hubungan (p-value lebih dari0,05) antara variabel x dan y nya, itu kenpa ya pak? Apakah uji validitas dan reliabilitas dapat mempengaruhi terdapat hubungan atau tidaknya suatu penelitian?
    Terimakasih sebelumnya🙏

    1. Seharusnya tidak. Karena konsep pengujian kuesioner dan penelitian itu berbeda. Memang bisa saja terjadi seperti itu.

      Responden uji kuesioner bisa saja orang yang bukan jadi objek penelitian. Sehingga jawabn antara responden uji kuesioner dan penelitian itu berbeda.

  17. halo pak, ijin bertanya
    apakah saat membuat pernyataan kuesioner di variabel Y, harus kita kaitkan dengan variabel X nya?
    Dan apakah saat memilih dimensi yang akan diuji pada variabel Y juga harus melihat kesesuaian dengan variabel X?

  18. Halo pak, saya mau bertanya, apakah boleh responden yang telah ikut uji validitas dan reliabilitas diikutkan lagi menjadi responden penelitian?

          1. Untuk lebih baiknya kemana kak? Apakah yang sama dan beda? Atau ada kekurangan anatara kedua itu, terima kasih banyak kak udah bantu jawab

          2. Kak, terima kasih untuk ilmunya. Untuk uji validitas ulang itu lebih baiknya kemana kak? Apakah yang sama dan beda? Atau ada kekurangan antara kedua itu? terima kasih banyak kak udah bantu jawab

  19. Halo Pak, terima kasih ilmunya. Saya mau tanya, jika saat uji validitas Variabel A valid tp saat uji realibiitas variabel tsb tidak reliabel (sudah pakai data cadangan dan sudah drop indikator tp ttp tidak reliabel), apakah variabel tsb bisa dipakai di uji2 selanjutnya? mohon dibantu, terima kasih🙏

    1. Jika dipaksakan berarti keusioner tersebut valid atau sah, tapi hasilnya tidak bisa diandalkan. Apa tidak bisa dipertimbangkan kembali? Dari pada mempengaruhi keseluruhan hasil penelitian, sebaiknya mengeliminasi satu variabel. Terima kasih

  20. Hay kak mau tanya jika saya misalnya memakai kelas A sebagai bahan sample dalam penelitian dan uji validitasnya kelas B apa bisa ka?

  21. selamat pagi pak, saya ingin bertanya sebaiknya dalam menguji validitas dan reliabilitas menggunakan beberapa sampel penelitian atau menggunakan populasi berbeda dengan kriteria yang sama?terima kasih pak

  22. Izin bertanya pak. Saya memiliki respon dengan jumlah 204.
    Katanya, kita boleh hanya untuk mengambil. N=30 saja untuk uji validitas dan realibilitas.
    Bagaimana hal itu bisa dijelaskan pak??
    Terimakasih banyk semoga dijawab

    1. perlu dipahami uji validitas dan reliable adalah menguji kuesioner. kuesioner itu kita uji apakah bisa dipahami oleh calon responden. jadi responden dalam menguji kuesioner itu sebenarnya belum dibatasi responden pada sampling penelitian. semua orang disekeliling kita adalah responden untuk kuesioner tersebut. silahkan test kuesioner dengan siapa saja, karena orang awam pun seharusnya paham dengan kuesiner tsb.

      itu artinya, syarat menguji responden itu adalah orang yang bisa membaca. Artinya lagi, semua orang adalah homogen. dan jika demikian, diambil 10 orang pun sudah cukup.

      Terima kasih

  23. izin bertanya pak, apakah sampel yg digunakan untuk uji validitas ini nantinya bisa dijadikan kelompok kontrol untuk penelitian saya? Terimakasih

  24. Terima kasih atas ilmunya izin bertanya, untuk uji valid dan reliabelitias pada kuesioner, apakah jumlah responden harus 30? kalo kurang dari 30 tidak apa2? Terima kasih

  25. Terimakasih atas ilmunya, izin bertanya apabila nilai realibilitas dapat terpenuhi setelah menghapus beberapa pertanyaan kuesioner, apakah diperbolehkan? Jika diperbolehkan, apakah tidak ada massalah? Terimakasih

  26. Ijin tanya… untuk penelitian dengan 86 responden, berapa jumlah responden untuk uji validitasnya? Jumlah pertanyaan dalam kuisioner 15 pertanyaan

  27. Maaf pak
    Mau bertanya

    Sampel penelitian saya itu hanya 4 responden. Apakah bisa untuk di uji validitas & reliabilitasnya?

      1. Siang pak saya ingin bertanya patokan valid 0,3 dasarnya dari mana ya pak? Mksdnya nam tokoh yang mencetuskan?

  28. Saya mau bertanya pak.
    jika saya sudah uji validitas dan ada beberapa pertanyaan yg tidak valid, kemudian saya ubah dan saya bagikan kembali.
    Apakah responden utk uji validitas ke2 boleh sama dg responden uji validitas pertama pak?

    1. boleh saja.. hanya akan menimbulkan jawaban yang diduga karena pernah menjawab pertanyaan yang sama. tapi, secara statistik tidak masalah. terima kasih

        1. Ijin bertanya pak agung,,,, nah sampel penelitian saya itu adalah perawat,,untuk uji validitas dan reliabitas haruskah saya memberikan kuesioner pada perawat atau bisa orang awam biasa sebagi responden uji ku? Terimakasih

          1. Klo untuk uji validitas keusioner, maka bosa orang awam. Validitas kuesioner bertujuna untuk menguji kuesionernya. Terima kasih

      1. Izin bertanya kak, apakah responden yang mengisi validitas bisa dijadikan sebagai responden penelitian kembali? Kalau bisa adakah referensi yang mengatakan seperti it kak? Terima kasih sebelumnya kak

        1. sebaiknya jangan karna sudah pernah mengisi untuk menghindari jawaban yang sudah disiapkan. literatur belum saya temui. ini hanya pandangan saya saja. terima kasih

  29. Maaf pak mau tanya
    Sampel penelitian saya itu ada 134. Untuk uji validitas dan reliabilitas saya akan ambil 30 dr 134. Pertanyaan saya, apakah 30 sampel tersebut bisa saya gunakan kembali untuk olah data selanjutnya? Atau saya hanya bisa menggunakan 104 sampel?
    Terimakasih

      1. Mohon maaf, apakah ada referensinya menngenai responden yang telah ikut uji validasi bisa diikutkan lagi untuk menjadi responden penelitian?

  30. maaf mau tanya, untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas apakah jumlah sampelnya harus terpenuhi semua atau bisa hanya berapa %nya saja dari total jumlah sampel? terimakasih

  31. Mau tanya, apakah boleh uji valid & reliable dilakukan di lokasi/tempat yang berbeda (tapi masih dengan kriteria responden yang sama) dengan penelitian sebenarnya dikarenakan takut kekurangan/kehabisan responden pada saat penelitian yang sebenarnya nanti. Soalnya setau saya, responden yang digunakan pada saat uji valid & reliable tidak boleh sama dengan yang akan digunakan pada saat penelitian yang sebenarnya nanti. Terimakasih..

    1. boleh saja responden berbeda di tempat yang berbeda. malahan saya terkadang dimintai teman mengisi responden untuk petani.. yang kita uji kuesionernya, jadi asal pembaca memahami pertanyaan itu sudah cukup.

      1. Terima kasih ilmunya kak. Saya izin bertanya kak, berarti jika responden uji validitas berdomisili beda kabupaten dengan responden penelitian boleh ya kak?

    1. jawabnya boleh jika samplingnya memang banyak. namun jika samplingnya sedikit, misal hanya peserta bimtek yang jumlahnya dua puluh, maka sebaiknya gunakan yang lain. kenapa? karena jawaban peserta akan dipengaruhi oleh pengujian instrumen sebelumnya. terima kasih

      1. Maaf Pak izin bertanya. Apabila sampel saya 200, apakah bisa saya melakukan uji validitas menggunakan 200 sampel saya tanpa menguji cobakan instrumen saya dalam skala kecil? Sedangkan dalam proposal saya, sudah saya cantumkan uji validitas ahli. Kemudian hasil dari uji tsb langsun saya teruskan ke uji reliabilitas dst. Saya sudah bertanya dengan dosen saya, tetapi belom dibales Pak.

  32. Selamat pagi, saya ingin bertanya pak, apabila jumlah responden yang didapat kurang dari jumlah sampling bagaimana yaa? misalkan dari metode sampling didapatkan 100, tapi ternyata kuesioner yang layak dan bisa digunakan hanya 56. apakah tidak masalah?

    1. selamat pagi, jika memang sample sudah ditetapkan maka mau tidak mau mbk harus memenuhi sample tersebut. ini bukan masalah datanya bisa diolah atau tidak, melainkan sudah mencerminkan kondisi lapangan atau belum. kecuali jika mbk ubah metodelogi yang bisa menggunakan sample yang lebih rendah. terima kasih

  33. Assalamualaikum.. Pak saya izin bertanya, jika saya menggunakan 20 pertanyaan dengan 100 responden apakah akan valid dengan penggunaan uji rialibilitas, uji validitasi serta uji uji lainnya pak? 🙏🏻

    1. wa alaikum salam. valid tidaknya bukan dari jumlah pertanyaannya mbk.. tapi dari kualitas pertanyaan yang mbak buat. usahakan pertanyaan mudah dimengerti oleh responden dan arahkan datanya menyebar tidak mengelompok, misalnya semua pasti akan menjawab tidak semua. itu nanti uji validnya akan sedikit susah. terima kasih

  34. Assalamualaikum pak agung
    Misal data responden target saya 100.
    Saya menanyakan untuk data responden uji valid dan reliabel itu kan ada 30 responden kalau saya nah data responden tahap awal ini bisa digunakan kembali untuk tahap selanjutnya?
    Apakah si peneliti cuman cari 70 lagi apa cari 100 lagi pak?
    Terimakasih

  35. Selamat siang Pak Agung, izin bertanya. Kalau dari 3 variabel X, X1 dan X2 tidak reliable.. apa yang harus saya perbaiki ya pak? Terima kasih

  36. Assalamualaikum pak
    Saya sedang melakukan penelitian
    Pengambilan sampel saya menggunakan purposive sampling
    Dan berjumlah 16 responden dan pertanyaan 50 pak, apakah ada ketentuan minimal berapa responden untuk uji coba valid dan reliabel pak?
    Mohon dijawab pak🙏🙏🙏🙏🙏

  37. Pak saya izin bertanya, alasan mengapa untuk uji responden tidak boleh dengan responden yang sama dengan responden yg akan saya teliti. Namun tetap dengan karakteristik yang sama. Dosen pembimbing saya menyuruh uji validitas kepada responden yg berbeda, kenapa seperti itu ya pak?

    Terima kasih pak

    1. alasannya sederhana, seorang tidak boleh mengisi kuesioner yang sama dua kali untuk satu penelitian. jadi bedakan responden untuk validasi dan relibilitas.

  38. Selamat pagi pak agung, saya izin bertanya. Dosen pembimbing saya bilang kalau uji validitas di lakukan pada responden yg berbeda namun memiliki karakteristik yang sama dengan responden yang akan saya ambil. Saya blm mengetahui alasan mengapa seperti itu pak? Apakah bapak bisa menjelaskan?
    Terima kasih pak

    1. memang lebih bagus memilih karateristik yang sama artinya mewakili. tapi saya tidak sependapat sepenuhnya. karena yang kita uji adalah kuesioner. seberapa paham responden awam sekalipun membaca kuesioner tersebut. misalnya mbk diminta mengisi kuesioner tentang kondisi bawah laut yang mbk sendiri blm punya pengalaman kesana, nah.. seberapa mampu kuesioner tersebut dipahami oleh orang awam sekalipun.

      tapi menjawab pertanyaan ini, mungkin dosen menginginkan responden yang mewakili dari sample sehingga valid tidaknya benar benar terukur pada sampling yang akan dijumpai nantinya.

  39. pak izin bertanya, sy menggunakan teknik purposive sampling, jika saya melakukan penelitian di semarang tapi saya uji coba angket di beda daerah atau di luar semarang tapi dengan karakteristik responden yg sama dg untuk penelitian, bisa apa tidak ya pak? terimakasih.

  40. _Assalamu’alaikum_
    Selamat sore pak Agung..
    Apakah sdh menjadi “ketentuan paten”, bila melakukan uji instrumen (kuesioner) itu harus dilakukan sebelum penyebaran pada sampel penelitian??
    Bila dilakukan pada waktu yg sma bgaimana ??

    Pak,, sya terlanjur telah melakukan uji instrumen/tryout (untk uji vlds & reliablts) & penyebaran kuesioner pada sampel penelitiansecara bersamaan (diwaktu yg sama, bukan bertahap. Ttpi pada orng yg berbeda).
    ✓jumlah sampel uji 36 orng
    ✓jumlah kuesioner 36 butir
    ✓hasilnya gugur/tdk valid 6 btir, shg yg valid&reilabel adalah 30butir.
    Lalu sya lgsung mengolah data dr sampel penelitian, karena proses pnyebaran kuesionernya bebarengan dg uji instrumen shg data/jawaban dri sampel penelitian sdh masuk.
    ✓123 sampel penelitian
    ✓dg 36butir prnytaan kuesioner, ktk olah data, 6butir yg tdk valid sya hapus.

    Mohon pencerahan nya pak..
    Terima kasih

    1. wa alaikum salam. memang secara ideal uji validasi dan reliable dilakukan di awal. tapi yang dilakukan diatas juga banyak terjadi. asal konsisten tidak maslaah. artinya jika ada pertanyaan tidak valid, maka jangan digunakan. terima kasih

  41. Selamat malam, izin bertanya min. Saya akan melalukan penelitian dengan jumlah sample saya 82. Kebetulan saya menggunakan total sampling sehingga jumlah responden dalam penelitian saya 82. Saat ini saya akan melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen saya, berapa banyak responden yg harus saya ambil untuk uji validitas ini. Terimakasih, mohon jawabannya min🙏

    1. selamat siang. tidak ada ketentuan harus berapa untuk validasi. 10 pun boleh. untuk menguji kuesioner saja, bukan pengujian data sebenarnya. terima kasih juga min..

  42. Assalamualaikum,,,
    Izin bertanya, saya hanya mempunyai 50 responden untuk penelitian, apakah dalam pengujian validitas dan reliabilitas saya boleh mengambil 25 responden dari 50 responden tersebut atau harus mencari responden lainnya? Apabila tidak boleh apakah misalnya responden yang saya teliti yaitu kelas 7 apakah saya bisa mengambil responden untuk uji validitas dan reliabilitas dari kelas 8 atau 9
    Terimakasih, mohon jawabannya

  43. Selamat sore pak…
    Tdi saya konsul dgn dosen saya tentang uji validitas trs kata dosen saya knp menggunakan rumus uji valid yg XY sedngkan judul saya satu variabel saja. Emang rumus satu variabel berbeda dgn rumus XY?

  44. Selamat sore pak, mohon ijin bertanya jika subjek penelitian korelasi hanya 25 responden apakah bisa dilakukan penelitian pak?

  45. Pagi Pak..mau tanya kenapa uji var X dan Y harus dipisah?kenapa bukan digabung lalu dibandingkan dg nilai total X dan Y?terimakasih sebelumnya?

  46. Pak izin bertanya, apabila saya sudah menguji validitas variable 1, 2, dan 3 namun variable 3 belum valid. Saya melakukan perubahan pertanyaan terhadap variable 3 dan menyebarkan angket ke responden berbeda. Apakah boleh Pak ?

  47. Pak saya mau nanya saya sedang penelitian mohon untuk di jawab untuk penyebaran kuisioner di lingkup populasi penelitian saya hanya berjumlah 4 orang apakah kuisioner yang di sebar ke 4 orang itu bisa di uji reliabilitas dan validitas? Apakah ada kriteria untuk responden terkait junlah respondennya untuk membuat uji validitas dam reabilitas?

  48. selamat malam pak, izin bertanya apakah data yang telah dieliminasi perlu disebar kembali ke responden untuk kedua kalinya? kemudian untuk data yang telah dieliminasi otomatis indikator juga tereliminasi, apakah itu tidak apa-apa?

    terimakasih banyak pak 🙏

    1. Pertama iya perlu diisi ulang kepada responden lama. Kedua bisa dieliminasi indikatornya. Tapi klo itu indikator yang penting, kuesionernya saja yang diubah atau diganti. Ini hanya validasi kuesioner, belum masuk ke indikator jadi tdk berarti indikatornya bermasalah. Terima kasih

  49. Pak mau tanya apakah uji validitas ada ketentuan kreterianya untuk perapa responden. Sedangkan saya jumlah sampel responden ya sekitaran 192 . Mohon penjelasannya pak?

  50. Selamat malam, saya ingin bertanya. Apakah boleh saya melakukan kuesioner uji coba kepada populasi yang berbeda dengan populasi penelitian nanti? (misalnya, untuk uji coba saya menyebar ke karyawan kota x, tetapi untuk penelitian saya menyebar kuesioner ke karyawan kota y). Terima kasih..

  51. Assalamualaikum pak, ijin bertanya. Kalau misal penelitiannya hanya berbentuk survey (tidak mencari hubungan antar variabel) apakah tetap harus dilakukan uji validitas? selanjutnya, jika memang harus dilakukan uji validitas nanti rumus yg masukan X sama Y nya gmna ya pak karena lebih dari 2 variabel akan tetapi tidak mencari hubungan. Terimakasih sebelumnya pak.

  52. Haloo, Pak..
    Saya ijin bertanya, bila terdapat banyak pertanyaan namun hanya butuh 2 responden/narsum saja apakah perlu diuji pertanyaannya, pak? Sedangkan pertanyaannya itu sudah pasti atau semacam SOP dari framework auditnya seperti itu, pak. Baiknya gimana ya, pak?

  53. Ohh gitu pak. Soalnya penelitian saya langsung nyebar ke responden penelitian pak. Lalu sama dosen saya di komentari harusnya disebar ke responden lain yg karakteristiknya sama. Kalau memang mau langsung ke responden harus nunjukin teorinya yg membolehkan pak. Udah coba caro teorinya belum nemu pak. Itu gimana ya pak?

  54. Assalamualaikum Pak saya mau bertanya. Kalau uji valid dan reliabel langsung disebar ke sampel penelitian boleh pak? Kalau memang bisa saya bisa nemu teorinya dimana ya pak yg menyatakan bisa? Mohon dijawab ya pak. Terima kasih

    1. wa alaikum salam..idealnya dilakukan setelah pembuatan kuesioner untuk menguji kuesioner. Jadi tidak perlu mencari teori yang bisa disebar kepenelitian ya.. karena terkadang realitanya tidak ideal. tapi apa itu dilarang? sepertinya tidak karena biasanya responden yang diambil melebihi kebutuhan sampling dengan dilengkapi enumerator saat wawancara. sehingga bias informasi akibat penulisan kuesioner bisa dihindari.

      1. Ohh gitu pak. Soalnya penelitian saya langsung nyebar ke responden penelitian pak. Lalu sama dosen saya di komentari harusnya disebar ke responden lain yg karakteristiknya sama. Kalau memang mau langsung ke responden harus nunjukin teorinya yg membolehkan pak. Udah coba caro teorinya belum nemu pak. Itu gimana ya pak?

        1. benar dosennya mbk.. apalagi untuk skripsi yang notabene masih belajar meneliti. Buku selalu bicara ideal mbk. sepertinya akan sangat sulit mencarinya. terima kasih

  55. Assalamualaikum pak maaf mau tanya
    kalau seumpama responden asli saya untuk penelitian adalah pasien dengan hipertensi, apakah ketika saya lakukan validitas dan reliabilitas harus pasien hipertensi juga? atau boleh responden acak yang tidak bersangkutan dengan variabel penelitian saya/ pasien hipertensi?

  56. Selmat malam mau bertaya bagaimana caranya uji validitas dan reliabilitas jika variabel x terdapat 15 item dan hanya 1 responden sedangkan pada variabel y terdapat 16 item dan 15 responden..
    Bagaimna itu pak😇😇😇😇

    1. saya rasa tidak adil jika variabel x nya hanya 1 responden ya.. lebih baik ditambah dulu respondennya. bagaimana menganalisisnya jika hanya satu responden Mheili? terima kasih

  57. Selamat malam Pak agung.
    Saya mau tanya. saya punya 87 responden. Kira2 87 orang tersebut menjadi objek data pengujian valid dan reliabel atau saya mengambil 30 orang saja sebagai pengujian valid dan reliabel ? Kemudian sisanya 57 orang untuk uji korelasi

    1. selamat pagi, bisa semuanya.. pengujian valid dan reliabel bisa mengambil 30 responden saja. kemudian seluruh responden (87 responden) bisa digunakan untuk uji korelasi dan lainnya sesuai tujuan penelitian. terima kasih

  58. Halo pak, izin bertanya. apakah uji validitas harus dilakukan sampai semua data valid? Atau apabila ada atribut yang tidak valid dapat langsung dibuang dan dilanjutkan uji reliabilitas? Terimakasih sebelumnya pak

  59. Assalamualaikum izin bertanya, jika responden di uji validitas variabel X dan Y berbeda apakah boleh? Misal responden di uji validitas di X itu 70 orang sedangkan responden di di uji validitas Y 30. Apakah boleh pak? Apakah bisa mempengaruhi di uji reliabilitasnya?

  60. Halo mas, saya mau tanya. Jumlah sampel saya ada 20 responden, dan jumlah pertanyaan dalam kuesioner saya ada 14 butir. Apakah itu terlalu sedikit dan bisa mempengaruhi uji nya? Karena saya sudah mencoba untuk menguji datanya, walaupun valid tapi di korelasinya negatif dan signifikasinya sangat lebih dari 0,005. Kira kira solusinya apa ya? Mohon pencerahannya.

    1. dalam hal ini tidak ada hubungannya dengan korelasi positif atau negatif ya mbk.. jika sudah valid dan reliable maka kuesioner tersebut siap digunakan. mengenai hasil penelitiannya itu hal yang berbeda. terima kasih

  61. Selamat malam mas, apabila saya melakukan pre test pada 100 responden Lalu ternyata hasilnya valid Dan reliabel, apakah itu tidak masalah ? Terima kasih

  62. Selamat malam pak, kalau misal data saya x,y,z nya valid tapi ada beberapa item yg ketika uji reliabilitas tdk reliabel, lalu hrs bagaimana agar reliabel?

  63. selamat malam pak.. perkenalkan saya dini, mahasiswa yg sedang skripsi.

    mau menanyakan beberapa hal pak. jadi saya pre test ke 30 responden, setelah olah data semua pertanyaan valid. tetapi variabel x1 tidak reliable. kira-kira itu karena faktor apa ya pak? padahal penilaian yang diberikan responden bagus yaitu rata2 penilaiannya pada range 4-5 dengan skala interval. apakah saya perlu sebar kuesioner ulang? kira-kira agar valid dan reliable kuesioner itu harus seperti apa?

    saya sangat mengharapkan jawaban dari bapak. atas perhatiannya terima kasih.

    1. ini pertanyaannya bisa buat saya nulis artikel khusus nih mbk..hehehehehe.
      di bagian awal dari artikel ini saya sudah tuliskan penyebab tidak reliabel biasanya karena variansnya kurang banyak. atau jawaban responden kurang bervariasi. hal ini dikuatkan oleh cerita mbk dini bahwa responden memberikan penilaian yang bagus dengan range 4-5. lalu 1 – 3 nya ga pernah diisi? jangan terlalu takut dengan responden yang memberikan jawaban nilai rendah karena secara statistik akan memberikan varians yang bagus.
      apa yang harus dilakukan? tergantung mbk sendri. bisa menambah responden bisa juga membuang x1.
      terima kasih ya.. subscribe my channel.

  64. Kaa mau nanya, kalau mau melakukan ujinya validitasnya minimal berapa responden dulu yang kita libatkan?

      1. Assalamualaikum wr wb, mohon izin bertanya mas. Jumlah responden 30 untuk statistik. Boleh tau pustakanya dari mana? Terima kasih

  65. Selamat malam Pak, izin bertanya apakah uji coba instrumen penelitian itu boleh dilakukan pada sampel penelitian? Takutnya nanti jawaban responden saat uji coba berbeda dgn jawaban saat penelitian yg sesungguhnya. Mohon pencerahannya Pak, terima kasih.

  66. Selamat siang pak. Saya mau bertanya, apakah item2 pernyataan yang tidak valid tdk diikut sertakan dlm uji reliabilitas pak? Dan kenapa demikian?

  67. Izin bertanya, untuk uji validitas apakah harus di luar sampel penelitian? Kemudian untuk uji reliabilitas apakah dengan data yg sama maksudnya responden yg sama dengan uji validitas? Dan untuk uji reliabilitas soal yg tidak valid tidak di ikut sertakan? Terimakasih

    1. pertama tidak harus, bisa iya bisa tidak, tergantung kondisi. kedua iya, responden yang sama. ketiga bisa tidak diikutsertakan, bisa diperbaiki kemudian uji validitas lagi. terima kasih

  68. Selamat malam, ijin bertanya jika saya mengambil 30 responden dari 90 sampel yg akan diuji,, dan sudah didapat hasil instrumen pertanyaan yg valid, apakah 30 responden yg dipake uji valid td perlu mengisi kuisioner yg sudah valid td untuk uji korelasi/regresi berhubung item pertanyaannya pasti tidak jauh berbeda. Mohon penjelasan

  69. Selamat malam ijin bertanya,
    Apabila untuk uji valid n reliabel saya mengambil sampel 30 dari 90 responden yg akan diteliti,, kemudian didapat hasil instrumen yg valid dan reliabel,, lalu apakah 30 sampel uji valid/reliabel td perlu untuk mengisi pernyataan kuisioner yg sudah valid td yg nantinya digunakan untuk uji korelasi,, mengingat pernyataannya pasti akan masih sama klo valid semua ataupun klo ada yg tidak valid tinggal di drop,, mohon penjelasannya.

    1. jika responden pada uji validasi dan reliabel tersebut memang responden sampling untuk penelitian, maka silahkan saja langsung diambil datanya. tapi pengujian validasi dan reliable tidak harus responden sampling. bisa saja teman dekat, maka biasanya responden untuk uji korelasinya berbeda dengan responden validasi. terima kasih

  70. Selamat sore Pak Agung,
    Saya ingin menanyakan perihal uji validitas dan reliabilitas terhadap soal tes Pilihan Ganda berjumlah 30 butir. Saya sudah mengujinya terhadap 40 responden, dan setelah diolah secara statistik, hasil menunjukkan bahwa tes Pilihan Ganda tersebut valid dan reliabel. Pertanyaan saya adalah, saya hanya ingin memastikan apakah pemilihan 40 responden yang saya lakukan sudah benar? Sebenarnya adakah teori yang menyatakan bahwa jumlah responden boleh minimal 30? Terima kasih sebelumnya Pak.

  71. Assalamualaikum. Saya baru baca artikel ini. Saya mau tanya, pak. Item pertanyaan variabel Y saya ada 6 dgn sampel berjumlah 376. Pas uji reliabilitas, 6 item itu tidak reliabel dan validitasnya pun di bawah rata-rata (<0,3). Pasalnya, item pertanyaan var. X yg jumlahnya 14 itu valid sma reliabel. Bagaimana pak? Apa saya harus mengubah pertanyaan, menyebarkan kuesioner lagi, atau ada yg salah dalam jumlah pertanyaan dan sampelnya? Makasih

  72. Assalamualaikum. Saya baru baca artikel ini. Saya mau tanya, pak. Pertanyaan untuk variabel X saya ada 6 dengan sampel 376. Pas saya uji, 6 item tersebut valid tapi tidak reliabel. Alhasil, berpengaruh pada validitas itemnya di uji reliabilitas. Apakah saya harus menambah pertanyaan lagi atau uji ulang var. Y? Soalnya yg variabel X (ada 14 item pertanyaan) itu valid sama reliabel semua. Terimakasih

    1. Iya…artinya terjadi pemahaman yang tidak sama antara pembuat pertanyaan dan responden. Kuesioner perlu diubah dan survey ulang lagi. Terima kasih

  73. selamat malam, izin bertanya
    uji validitas dan reliabilitas menggunakan sampel penelitian apa boleh ?
    terima kasih

  74. Assalamu’alaikum pak.. Maaf Pak.. mau bertanya
    Untuk uji validitas kuisioner tapi jumlah sampel hanya 4 responden itu bagaimana njih? Soalnya kalau membandingkan r hitung dengan r tabel, r tabelnya tidak memenuhi.. 🙏

    1. wa alaikum salam… baiknya evaluasi kuesionernya dulu mbk. dikuatirkan kuesionernya belum runut dan mudah dimengerti responden. baru uji validasi dengan responden baru. terima kasih

  75. tamya dong. apkah uji validitas dan reliabilitas menggunakan data riil atau boleh ngarang sendiri untuk menguji kuisonernya?

  76. bagaimana kalau peneliti tidak sebar kuesioner uji 30 yg valid sama relia? tapi langsung mengambil 100(misal) responden dari jumlah total sampelnya baru di uji

      1. uji validitas sebenarnya menilai kuesioner. apakah kuesioner tersebut bisa dipahami oleh responden (valid dan reliable), tidak ada miss antara jawaban soal satu dengan yang lainnya. maka dari itu, tidak memerlukan syarat berapa harus minimal responden yang dilibatkan. bahkan, responden juga tidak harus calon responden penelitian.

        mengenai jawaban 15 bisa atau tidak, itu tergantung rasa nyaman peneliti yang melakukan. saya tidak akan terjebak validitas minimal sekian sekian. terima kasih

        1. Uji coba instrumen itu bisakah dilakukan terhadap responden penelitian? Takutnya nanti responden TDK konsisten atas jawabannya. Beda jawabanx saat uji coba dgn saat sudah penelitian.
          Mungkin bisa diterapkan untuk kuisioner yg non tes, tp bgmn dgn instrumen tes misalx hasil belajar.
          Mohon pencerahannya. Terima kasih.

          1. selamat malam pak… pada dasarnya responden uji validasi dan reliable berbeda dengan responden penelitian. tapi bisa saja dilakukan di responden penelitian. biasanya menjadi sekaligus langsung penelitian juga langsung uji validasi. resikonya, jika tidak valid maka penelitian bisa diulang.

            begini, uji validasi itu memperlihatkan berapa kuat korelasi antara soal satu dengan soal lainnya. beberapa kasus ditemukan tidak berkorelasi atau tidak valid karena karena (1) tidak konsisten membuat skala, misalnya ada satu soal pilihan buruk hingga baik, dan 5 adalah nilai baik, sedangkan di soal yang lain ternyata ada nilai 1 justru yang bernilai baik. (2) kecenderungan acak responden, pada proses penjaringan data biasanya sudah dipolakan. misal pada bagian A org yang menjawab pendapatan tinggi, akan cenderung menjawab pengeluaran lebih tinggi dibanding yang menjawab berpendapatan rendah. kecenderungan ini yang akan menyebabkan nanti soal tersebut valid atau tidak. karena kecenderungan tersebut bisa disebabkan karena jelas atau tidaknya soal yang dibuat.

            solusi yang bisa saya tawarkan untuk instrumen tes adalah menggunakan responden selain responden penelitian. misalnya adalah panitia, atau guru, atau kakak tingkatnya. kemudian soal yang sudah valid tersebut diberikan ke peserta tes dengan acak. terima kasih

  77. Maaf menganggu, pak saya ingin bertanyaa selain melihat correlated item correlation (diskriminasi item) apa ada cara lain utk melihat valid atau tidak nya suatu item?
    Terima kasih

    1. mohon maaf.. data yang saya gunakan ini belum bisa dipublikasikan. jika mau, gunakan saja data random dan kemudian berlatih. terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *