6 Jenis Ujian di Kampus yang Wajib Anda Tahu

Jenis ujian di kampus tidak sama seperti ujian di sekolah dasar maupun menengah pertama dan atas. Kampus merupakan tempat untuk menyiapkan seseorang menjadi orang yang benar-benar siap terjun di tengah masyarakat dengan berbagai dinamika kehidupannya. Oleh karena itu, bukan hanya pengetahuan tentang disiplin ilmu tertentu saja yang harus dikuasai, namun lebih dari itu, mulai dari sosial hingga kemanusiaan. Untuk itu, ujian yang diterapkan agar bisa lulus dari kampus juga cukup banyak jenisnya. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Paper Test (Esai)

Jenis ujian yang pertama adalah paper test. Dalam ujian ini, dosen akan memberikan sebuah topik atau pertanyaan. Setelah itu, Anda diminta untuk menguraikan topik atau pertanyaan tersebut dalam bentuk esai (paper). Pada umumnya, ujian ini boleh dikerjakan di rumah dengan beberapa ketentuan yang sudah diberikan oleh dosen, seperti jumlah kata, jumlah halaman, bentuk font, panjang spasi, besar huruf, batas waktu pengerjaan, dan sebagainya.

2. Take Home Test (Non Paper)

Jenis ujian ini hamper sama dengan esai. Hanya saja, dalam ujian ini, Anda akan diberi beberapa pertanyaan yang harus Anda jawab secara detail, lengkap, dan tepat sasaran. Karena boleh dikerjakan di rumah, sudah pasti tingkat kesulitan dari pertanyaan yang diberikan cukup tinggi. Selain itu, standar nilai bagus sangat ditentukan dari jawaban yang brilian.

jenis ujian

3. Open Book

Jangan dikira mengerjakan ujian ini mudah karena diperbolehkan membuka buku. Sebab, pertanyaan yang diberikan biasanya tidak langsung tertuang secara jelas dalam buku tersebut. Anda perlu berpikir lebih luas untuk mengembangkan penjelasan yang ada dalam buku dengan analisis Anda sendiri.

4. Ujian Kelompok

Jenis ujian ini adalah yang paling ringan. Meskipun tugas yang diberikan mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi, namun karena dikerjakan berkelompok akan tampak lebih ringan. Selain itu, biasanya dosen akan memberikan nilai yang sama untuk setiap anggota kelompok, tanpa melihat kinerja dari masing-masing anggota.

5. Oral Test

Dari namanya, jelas ujian ini merupakan ujian tanya jawab antara dosen dan mahasiswa. Dalam praktiknya, biasanya ujian ini dilakukan satu per satu. Mahasiswa harus berhadapan dengan dosen dan langsung memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan dosen. Meskipun cukup menegangkan, namun ternyata tes ini lebih mudah dibandingkan saat ujian skripsi. Yang penting dalam hal ini adalah kesiapan Anda terhadap materi dan bahan yang akan diujikan.

6. Ujian Praktik

Selain teori, beberapa mata kuliah perlu dilakukan praktikum untuk menguji keterampilan mahasiswa saat berhadapan langsung dengan masalah. Beberapa mata kuliah tersebut misalnya publik speaking, penggunaan alat-alat tertentu, profesi kedokteran, dan sebagainya. Biasanya yang dinilai dari ujian ini adalah kecekatan, ketepatan, serta keluwesan Anda melakukan praktik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *