Participatory Prospective Analysis merupakan suatu studi tentang kemungkinan – kemungkinan yang terjadi di masa depan. Sesuai dengan namanya, tehnik ini menggunakan partisipasi sebagai langkah untuk merumuskan variabel dan skenario strategis yang bisa ditempuh.
PPA ini sifatnya sangat kualitatif, sehingga responden yang terlibat dalam studi ini benar-benar responden yang ahli atau mengerti dalam bidangnya. Penentuan responden yang ahli ini merupakan kunci dari keberhasilan PPA (catat!)
Prospektif tidak sama dengan peramalan kuantitatif. Peramalan kuantitatif menghasilkan kemungkinan berdasarkan kejadian atau data sebelumnya, tidak mencakup tindakan strategis yang dapat dilakukan untuk menghindari atau menuju suatu kondisi tertentu. Sedangkan PPA meramalkan kemungkinan masa depan sekaligus mempersiapkan tindakan strategis dan melihat apakah tindakan strategis itu merupakan suatu kebutuhan untuk perubahan di masa depan.
Terdapat 8 langkah PPA : (1) menentukan batas sistem, (2) mengidentifikasi variabel – variabel, (3) mendefinisikan variabel, (4) menganalisis pengaruh masing-masing variabel, (5) mengidentifikasi dan memilih variabel kunci, (6) menentukan status variabel kunci, (7) menyusun skenario, (8) implikasi skenario dan tindakan terkait.
Responden ahli yang kita pilih sesuai bidangnya diberi pertanyaan seputar sistem yang akan kita bahas, misalnya prospektif cabai di Indonesia. Kemudian responden-responden tadi kita minta tulis variabel-variabel yang mempengaruhi sistem tersebut. Tulis hanya satu atau 2 kata, bukan paragraf. Kemudian variabel yang diperoleh dari responden kita himpun dan kita kembalikan lagi kepada rsponden untuk memberikan definisi masing-masing variael tersebut. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi perbedaan persepsi saat pembuatan skenario. Setelah semua responden sepakat dengan definisi masing-masing variabel, maka langkah selanjutnya adalah menentukan variabel kunci dengan menganalisis pengaruh masing-masing variabel tersebut. Variabel kunci merupakan variabel yang memiliki pengaruh besar namun ketergantungan yang kecil terhadap variabel-variabel lain. Melalui variabel kunci tersebut disusunlah skenario yang pesimis, moderat, dan optimis yang selanjutnya pada langkah terakhir menentukan tindakan aksi terkait skenario tersebut.
Bahan PPA untuk kita pelajari bersama-sama ada di sini:
Menentukan batas sistem
PPA bisa dikombinasikan dengan alat analisis lain seperti multidimensional scaling. Multidimensional scaling akan menghasilkan variabel-variabel yang disebut dengan leverage variable yang bisa digunakan untuk menjadi variabel – variabel pada PPA. Sehingga langkah 1 hingga 3 bisa saya skip disini. Namun, jika anda menggunakan PPA murni, maka lakukan participatory sesuai paragraf sebelumnya yang sudah saya jelaskan. Adapun materi multidimensional scaling bisa anda baca pada artikel saya yang berjudul : Multidimensional Scaling Part 4
Pada latihan ini saya mengasumsikan veriabel yang digunakan untuk membangun daya saing cabai ada 10 (sesuai yang ada di file latihan) yakni: luas lahan, produktivitas, teknologi, APBD, jumlah gapoktan, jumlah penyuluh, kerusakan jalan, cabai impor, dan stok cabai.
Menganalisis Pengaruh masing – masing variabel
Dari 10 variabel tersebut, responden ahli diwajibkan untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabale. Jika anda sudah mendownload bahan latihan PPA segera buka file tersebut dan amati pada sheet “Pengaruh langsung”. Sheet ini merupakan satu satunya sheet yang perlu anda isi. Sheet yang lain termasuk hasil sudah berjalan sesuai rumus yang ada.
Pada sheet pengaruh langsung, anda isi variabel pada kolom A atau baris menurun, maka secara otomatis, akan terisi matrik pada baris 10. Selanjutnya anda mengisi keterkaitan antara variabel baris dengan variabel kolom. Cara mengisinya antara 0 – 3. 0 berarti tidak berpengaruh langsung, 1 pengaruhnya kecil, 2 pengaruhnya sedang, dan 3 pengaruhnya kuat. Anda mengisinya satu arah yakni “berapa besar pengaruh “variabel baris” terhadap “variabel kolom”. Sebagai contoh, saya sudah mengisinya “luas lahan berpengaruh kuat terhadap APBD” (baris pertama kolom APBD), namun APBD berpengaruh sedang terhadap luas lahan (baris ke-empat kolom luas lahan). Artinya hubungan yang dinilai adalah satu arah, jika A berpengaruh kuat terhadap B belum tentu B juga berpengaruh kuat terhadap A.
Isikan masing –masing pengaruh variabel terhadap variabel yang lain.
Mengidentifikasi dan memilih variabel kunci Participatory Prospective Analysis
setelah responden ahli mengisi tentang hubungan masing-masing variabel, kita bisa menentukan variabel kunci dari semua variabel tersebut pada sheet hasil. Jangan lupa garis vertikal dan horizontalnya diposisikan tepat diangka 1 ( manual geser sedikit)
Yang dimaksud dengan variabel kunci adalah variabel pada kuadran input yang memiliki pengaruh yang tinggi namun ketergantungan rendah terhadap variabel yang lain. Kuadran stakes merupakan variabel penghubung yang memiliki pengaruh dan ketergantungan yang tinggi. Sedangkan kuadran output memiliki variabel yang memiliki ketergantungan tinggi dan pengaruh yang rendah.
Mengapa variabel kunci dipilih pada kuadran input? Karena pada kuadran ini variabel didalamnya memiliki pengaruh yang tinggi, sehingga dengan menambah atau mengurangi variabel tersebut akan berpengaruh langsung terhadap hasil. Kedua, variabel tersebut memiliki ketergantungan yang rendah. Artinya, biaya untuk merubah variabel didalam kuadran input ini lebih rendah dibandingkan mengubah variabel di kuadran lain.
Pada latihan ini diperoleh bahwa variabel kunci terdiri dari variabel teknologi dan luas lahan.
Menyusun Skenario pada Participatory Prospective Analysis
Variabel kunci yang kita peroleh dari kuadran pengaruh vs ketergantungan diatas, dapat digunakan untuk menyusun indikator. Indikator diperoleh dari masing-masing variabel kunci tersebut dengan membagi kedalam tiga situasi, pesimis (A), moderat (B), dan optimis (C).
Contoh menyusun indikator pada gambar dibawah ini:
Saya menggunakan contoh yang lain dikarenakan hasil variabel kunci pada latihan hanya menghasilkan dua variabel kunci. Selanjutnya perhatikan diantara variabel tersebut, terdapat indikator yang tidak mungkin berjalan bersamaan, kita tandai dengan garis merah.
Pada gambar diatas, indikator A1 tidak mungkin berbarengan dengan C5, A2 tidak bisa berbarengan dengan C4, dan A3 tidak mungkin bersamaan dengan C5.
Contoh : “jika tidak ada penambahan alat dan sarana pertanian, maka tidak mungkin menjadikan produktivitas aktual = produktivitas potensial” (A1 tidak mungkin bersamaan dengan C5)
Skenario siap dibentuk setelah anda menggabungkan beberapa indikator diatas. Perhatikan gambar berikut:
Penyusunan skenario memperhatikan kondisi sekarang dan hambatan – hambatan yang sekiranya dapat menjadi penghalang keberhasilan. Biasanya terdiri beberapa opsi seperti skenario optimis, skenario pesimis dan lain – lain. Biasanya peneliti memberikan nama yang berbeda pada skenarionya misal : skenario matahari terbit, skenario bergandengan tangan menuju kesejahteraan, dan lain – lain.
Implikasi skenario dan tindakan terkait.
Langkah terakhir adalah membuat implikasi kebijakan terkait skenario yang telah ditetapkan. Implikasi dan tindakan terkait merupakan langkah tehnis bagaimana cara merealisasikan indikator – indikator di dalam skenario tersbeut. Perhatikan gambar di bawah ini:
Pada kolom opsi paket kebijakan, kita merinci langkah apa yang bisa dilakukan agar indikator yang dipilih dalam skenario bisa terwujud.
Saya tekankan sekali lagi, bahwa keberhasilan tools ini adalah pada penentuan responden ahli. Tools ini sangat mudah dibandingkan tools statistik yang lain. Namun kesulitannya adalah mengumpulkan responden ahli yang biasanya adalah para pengambil keputusan yang pastinya memiliki birokrasi untuk bisa menjumpainya. Namun, hal ini tergantung pada tujuan dan topik penelitian yang anda gunakan karena PPA ini juga bisa digunakan pada ruang lingkup yang lebih kecil, misalnya organisasi atau kelompok.
Terima Kasih sudah berkunjung
Tinggalkan Balasan