Sebagai alumni dari ilmu management dan ekonomi tentunya tidak terlalu kenal dengan istilah Rancangan Percobaan. Karena mata kuliah ini biasanya dimiliki oleh mahasiswa eksakta yang melakukan percobaan di dalam laboratorium. Namun, rancangan percobaan ini sudah patutnya dimengerti oleh peneliti agar dapat memahami metode penelitian secara menyeluruh meskipun memiliki background sosial.
Hal yang paling menjengkelkan adalah adanya debat kusir tentang penggunaan metode penelitian. Lebih lucu lagi, pernah dijumpai seorang peneliti budidaya merasa output yang dihasilkan presenter lain keliru hanya karena tidak menyertakan notasi huruf yang biasa dijumpai ketika mengolah data menggunakan SAS. Kebetulan presenter saat itu menggunakan SPSS yang mengelompokkan analisis duncan berdasarkan group atau kelompok 1, 2 dan 3. Kejadian lucu ini menjadi tidak lucu saat peneliti tersebut tetap bersikukuh bahwa pernyataannya lah yang benar. Padahal, apa yang mereka ributkan adalah sama sama menggunakan analisis lanjut duncan atau biasa disebut sebagai DMRT.
Peneliti sosial yang biasa menggunakan ekonometrik tidak asing dengan regresi, didalamnya ada anova, uji F dan Uji T. Mereka kemungkinan tidak terlalu paham dengan rancangan percobaan atau disingkat rancob. Padahal, jika dibedah lagi mereka juga akan menjumpai anova, uji F dan uji lanjut yang mirip dengan uji T. hal ini sudah dibahas dalam artikel yang berjudul : anova dalam regresi.
Pengertian Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan adalah sebuah desain yang menjadi dasar pengambilan data sebuah penelitian. Kata desain atau rancangan menimbulkan arti bahwa proses pembuatannya dilakukan dengan sengaja. Peneliti melakukan sebuah minatur lingkungan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi ideal dan memenuhi kondisi yang diharapkan untuk selanjutnya dipelajari perilaku perilaku objek tersebut. Tidak heran jika sebagian besar rancob berada dalam sebuah laboratorium.
Kondisi ideal dan desain yang disengaja memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya penelitian dapat menemukan sifat dasar alamiah dari objek. Misalkan percobaan membelah diri amuba, peneliti perlu mendesain sekelompok amuba dan menyiapkan berbagai lingkungan tiruan dalam sebuah cawan. Peneliti dapat meneliti lebih lanjut tanpa ada gangguan diluar penelitiannya, karena memang hal itu benar benar ditiadakan. Kelemahannya, metode ini tentu tidak dapat atau kurang tepat digunakan dalam penelitian sosial yang mau tidak mau harus dibenturkan oleh berbagai kondisi diluar objek. Bagaimana mungkin menggunakan rancob dalam meneliti komunikasi masyarakat misalnya.
Desain dalam rancob selain menyediakan lingkungan yang ideal, juga dibuat agar terjadi perubahan objek yang cukup sehingga dapat diamati melalui respon yang muncul. Misalnya adalah perbedaan perlakuan konsentrasi pupuk, atau perbedaan perlakuan jarak tanam, dan perbedaan perlakuan lainnya.

Tujuan dari rancangan Percobaan
Setidaknya ada tiga tujuan dari rancangan percobaaan: pertama, rancangan percobaan dibuat untuk memilih peubah terkendali (X) yang paling berpengaruh terhadap respon (Y). peneliti biasanya menyiapkan berbagai perlakuan yang selanjutnya menentukan perlakuan mana yang menimbulkan respon paling tinggi. Contoh: pengaruh interaksi perlakuan pupuk cair dan media tanam terhadap produktivitas padi.
Kedua, rancangan percobaan dibuat untuk memilih atau menentukan manakah gugus peubah X yang paling mendekati nilai harapan (Y). Dalam hal ini, peneliti memiliki target yang ingin dicapainya dan menyiapkan berbagai perlakuan untuk menentukan perlakuan yang terbaik. Contoh: uji adaptasi varietas unggul padi.
Ketiga, rancangan percobaan dibuat untuk memilih gugus peubah X yang menyebabkan ragam respon paling kecil. Bicara tentang ragam berarti penelitian bertujuan untuk memilih perlakuan yang menimbulkan respon paling stabil. Contoh: pengaruh penggunaan metode mengajar terhadap kelulusan siswa.
Tinggalkan Balasan