Uji validitas dan reliabilitas digunakan saat pembuatan instrumen penelitian seperti kuesioner. Kuesioner yang digunakan diuji terlebih dahulu apakah valid dan reliable. Berdasarkan beberapa sumber (Azwar, 1986), (Zulganef, 2006), (Sugiharto dan Sitinjak, 2006), validitas secara sederhana dapat diartikan menurut arti kata itu sendiri “valid” yang artinya bahwa apakah kuesioner yang dihasilkan ini mampu memberikan data yang akurat atau tidak .
Masih berdasarkan arti katanya, “reliable” memberikan pengertian apakah kuesioner yang akan digunakan dapat diandalkan atau tidak. Seberapa kuat kuesioner tersebut dapat digunakan dalam mengoleksi data di lapangan.
Mengapa harus valid dan reliable?
Dalam teknis pengujiannya, uji validitas menggunakan korelasi. Mengapa demikian? Korelasi menandakan bahwa terdapat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Artinya jika semua variabel pengamatan memiliki korelasi yang baik menandakan bahwa kuesioner yang disusun memiliki komprehensif dan topik yang spesifik.
Hal ini membantu peneliti untuk mampu membahas persoalan atau topik yang diangkat secara detil, karena antar variabel saling mendukung. Berbeda halnya jika ternyata sebagian besar variabel tersbeut tidak memiliki korelasi, bisa diartikan bahwa topiknya terlalu melebar dan sulit bagi peneliti nantinya untuk menyusun narasi satu variabel dengan variabel lainnya.
Masih dengan alasan yang sama, reliabilitas juga menghitung seberapa andal kuesioner tersebut dihitung dengan cara melihat dari nilai varians dibandingkan varians total (rumus Alpha Cronbach). Makin kecil selisih varians masing masing variabel dengan variabel secara total, maka kuesioner tersebut akan menghasilkan nilai alpha yang tinggi yang artinya semakin reliabel atau andal untuk digunakan.
Praktek uji validitas dan reliabilitas
Saya memiliki contoh file sebagai latihan yang bisa di download pada link dibawah ini:
Data tersebut memiliki 28 pertanyaan dimana 23 pertanyaan dikelompokkan pada pertanyaan independen variabel, dan sisanya adalah pertanyaan untuk dependen variable dengan 51 jumlah responden.
Uji validitas
Pertama kita copykan data tersebut di SPSS :

Kemudian klik analyze – correlate – bivariate

Pada tampilan windows kita isikan Q1 sampai Q23 dan nilai X pada variables, beri centang pada pearson, two-tailed dan flag significant correlations.
Memberi isian Q1 sampai Q23 bermaksud untuk melihat validitas terhadap pertanyaan variabel variabel independen terhadap nilai X.

Kemudian klik OK, dan perhatikan nilai significant (nilai pearson correlatin) variable X dengan masing masing hubungan variabel (nilai berkisar antara 0 – 1). Semakin tinggi nilainya maka semakin bagus. Biasanya patokan nilai valid adalah diatas 0.3

Jika dilihat dari nilai pearson correlation, kuesioner ini sudah OK karena semua nilai korelasinya diatas 0.3.
Permasalahannya adalah apabila peneliti ingin mengambil hanya 30 sample responden namun tetap valid dan reliable. Hal ini bisa disebabkan karena peneliti tersebut sudah membuat aturan pada proposalnya bahwa uji valid dan reliablenya menggunakan 30 responden. Otomatis dia harus memilah 51 responden tersebut menjadi 30 responden namun tetap valid.
Pengambilan 30 data yang akan di uji validitas tidak sepenuhnya mudah, perubahan jumlah sample akan mempengaruhi hasil uji validitas. Sebagai contoh, berikut data diambil dari responden 1 sampai 30 secara berurutan.

Terdapat satu variabel atau pertanyaan pada Q1 yang menjadi tidak valid (korelasinya dengan nilai X dibawah 0.3). Maka perlulah sedikit trik untuk mengetahui cara mengiliminasi responden tersebut.
Berasumsi mengunakan data sebelumnya, eliminasi akan dilakukan sehingga datanya berjumlah 30 (n=30). Karena jumlah awal n = 51, maka kita akan mengeliminasi sebanyak 21 responden.
Bagaimana caranya?
Karena data kelompok X (independen) juga merupakan data kelompok Y (dependen), maksudnya responden yang sama, maka dalam eliminasi ini akan mempengaruhi kedua kelompok secara langsung. ini lah yang menjadikan tantangan karena menemukan formulasi responden yang tepat untuk kelompok X belum tentu tepat untuk kelompok Y.
Pertama, kita perhatikan sifat dari korelasi yang dihasilkan. Mayoritas adalah berkorelasi positif. Artinya semakin tinggi nilainya maka korelasinya semakin kuat.
Kedua, beri rank pada nilai X dan nilai Y. jumlahkan nilai rank X dan Y kemudian short dari nilai yang terbesar ke nilai yang terkecil.

Data yang akan kita eliminasi adalah data yang berada dalam rank menengah. Karena data ini berjumlah 51, maka nilai tengah berada di rank 25 atau 26. Perhatikan bahwa jika rank X adalah 25 maka belum tentu rank Y juga 25. Dalam hal inilah yang menjadi patokan mengeliminasi.
Prioritas utama adalah yang kedua duanya memiliki rank menengah. Kemudian setelah itu, pilih nilai rank yang mendekatinya. Misal salah satu X atau Y memiliki rank menengah.

Yang berarsir kuning adalah data yang akan didelete.
Hasil sortir eliminasi data ada pada file hasil sortir pada file yang sudah didownload diatas.
Kemudian kembali dilakukan uji validitas dan hasilnya adalah sebagai berikut untuk kelompok X.

Dan untuk kelompok Y:

Uji Reliabilitas
Klik analyze – scale – reliability analysis, kemudian isikan pada windows yang muncul Q1 sampai Q23 (nilai X tidak dimasukkan) kemudian gunakan model = alpha. Klik OK
Oh iya, nilai yang dimasukkan tentu saja nilai atau data yang sudah dieliminasi hasil uji validitas diatas ya..
Akan muncul hasil output cronbach alpha, jika nilainya lebih besar dari 0.6, maka kuesioner tersebut dikatakan reliable.
Berikut hasil uji reliable pada latihan ini untuk kelompok pertanyaan independen variabel.

Dan berikut untuk kelompok dependen variable:

Terima kasih, selamat belajar!
Assalamualaikum.. Pak saya izin bertanya, jika saya menggunakan 20 pertanyaan dengan 100 responden apakah akan valid dengan penggunaan uji rialibilitas, uji validitasi serta uji uji lainnya pak? 🙏🏻
wa alaikum salam. valid tidaknya bukan dari jumlah pertanyaannya mbk.. tapi dari kualitas pertanyaan yang mbak buat. usahakan pertanyaan mudah dimengerti oleh responden dan arahkan datanya menyebar tidak mengelompok, misalnya semua pasti akan menjawab tidak semua. itu nanti uji validnya akan sedikit susah. terima kasih
selamat pagi, pak izin bertanya jika responden 15 orang apakah bisa lolos uji asumsi klasik
kemungkinan masih ada meskipun sebaiknya datanya lebih banyak ya mas… terima kasih
Assalamualaikum pak agung
Misal data responden target saya 100.
Saya menanyakan untuk data responden uji valid dan reliabel itu kan ada 30 responden kalau saya nah data responden tahap awal ini bisa digunakan kembali untuk tahap selanjutnya?
Apakah si peneliti cuman cari 70 lagi apa cari 100 lagi pak?
Terimakasih
wa alaikum salam, bisa digunakan untuk tahap selanjutnya jika memang benar responden yang sesuai kriteria penelitian. terima kasih
Selamat siang Pak Agung, izin bertanya. Kalau dari 3 variabel X, X1 dan X2 tidak reliable.. apa yang harus saya perbaiki ya pak? Terima kasih
perbaiki pertanyaannya dan divalidasi ulang ya mbk. terima kasih
Assalamualaikum pak
Saya sedang melakukan penelitian
Pengambilan sampel saya menggunakan purposive sampling
Dan berjumlah 16 responden dan pertanyaan 50 pak, apakah ada ketentuan minimal berapa responden untuk uji coba valid dan reliabel pak?
Mohon dijawab pak🙏🙏🙏🙏🙏
wa alaikum salam. tidak ada ketentuan minimal responden ya mbk.. tapi jangan juga hanya 5 mbk ambil. diatas sudah baik. terima kasih
Pak saya izin bertanya, alasan mengapa untuk uji responden tidak boleh dengan responden yang sama dengan responden yg akan saya teliti. Namun tetap dengan karakteristik yang sama. Dosen pembimbing saya menyuruh uji validitas kepada responden yg berbeda, kenapa seperti itu ya pak?
Terima kasih pak
alasannya sederhana, seorang tidak boleh mengisi kuesioner yang sama dua kali untuk satu penelitian. jadi bedakan responden untuk validasi dan relibilitas.
Selamat pagi pak agung, saya izin bertanya. Dosen pembimbing saya bilang kalau uji validitas di lakukan pada responden yg berbeda namun memiliki karakteristik yang sama dengan responden yang akan saya ambil. Saya blm mengetahui alasan mengapa seperti itu pak? Apakah bapak bisa menjelaskan?
Terima kasih pak
memang lebih bagus memilih karateristik yang sama artinya mewakili. tapi saya tidak sependapat sepenuhnya. karena yang kita uji adalah kuesioner. seberapa paham responden awam sekalipun membaca kuesioner tersebut. misalnya mbk diminta mengisi kuesioner tentang kondisi bawah laut yang mbk sendiri blm punya pengalaman kesana, nah.. seberapa mampu kuesioner tersebut dipahami oleh orang awam sekalipun.
tapi menjawab pertanyaan ini, mungkin dosen menginginkan responden yang mewakili dari sample sehingga valid tidaknya benar benar terukur pada sampling yang akan dijumpai nantinya.
pak izin bertanya, sy menggunakan teknik purposive sampling, jika saya melakukan penelitian di semarang tapi saya uji coba angket di beda daerah atau di luar semarang tapi dengan karakteristik responden yg sama dg untuk penelitian, bisa apa tidak ya pak? terimakasih.
bisa
_Assalamu’alaikum_
Selamat sore pak Agung..
Apakah sdh menjadi “ketentuan paten”, bila melakukan uji instrumen (kuesioner) itu harus dilakukan sebelum penyebaran pada sampel penelitian??
Bila dilakukan pada waktu yg sma bgaimana ??
Pak,, sya terlanjur telah melakukan uji instrumen/tryout (untk uji vlds & reliablts) & penyebaran kuesioner pada sampel penelitiansecara bersamaan (diwaktu yg sama, bukan bertahap. Ttpi pada orng yg berbeda).
✓jumlah sampel uji 36 orng
✓jumlah kuesioner 36 butir
✓hasilnya gugur/tdk valid 6 btir, shg yg valid&reilabel adalah 30butir.
Lalu sya lgsung mengolah data dr sampel penelitian, karena proses pnyebaran kuesionernya bebarengan dg uji instrumen shg data/jawaban dri sampel penelitian sdh masuk.
✓123 sampel penelitian
✓dg 36butir prnytaan kuesioner, ktk olah data, 6butir yg tdk valid sya hapus.
Mohon pencerahan nya pak..
Terima kasih
wa alaikum salam. memang secara ideal uji validasi dan reliable dilakukan di awal. tapi yang dilakukan diatas juga banyak terjadi. asal konsisten tidak maslaah. artinya jika ada pertanyaan tidak valid, maka jangan digunakan. terima kasih
Terimakasih pak..
Selamat malam, izin bertanya min. Saya akan melalukan penelitian dengan jumlah sample saya 82. Kebetulan saya menggunakan total sampling sehingga jumlah responden dalam penelitian saya 82. Saat ini saya akan melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen saya, berapa banyak responden yg harus saya ambil untuk uji validitas ini. Terimakasih, mohon jawabannya min🙏
selamat siang. tidak ada ketentuan harus berapa untuk validasi. 10 pun boleh. untuk menguji kuesioner saja, bukan pengujian data sebenarnya. terima kasih juga min..
Assalamualaikum,,,
Izin bertanya, saya hanya mempunyai 50 responden untuk penelitian, apakah dalam pengujian validitas dan reliabilitas saya boleh mengambil 25 responden dari 50 responden tersebut atau harus mencari responden lainnya? Apabila tidak boleh apakah misalnya responden yang saya teliti yaitu kelas 7 apakah saya bisa mengambil responden untuk uji validitas dan reliabilitas dari kelas 8 atau 9
Terimakasih, mohon jawabannya
wa alaikum salam. semua jawabannya boleh. bahkan responden diluar sekolah pun boleh. terima kasih
Selamat sore pak…
Tdi saya konsul dgn dosen saya tentang uji validitas trs kata dosen saya knp menggunakan rumus uji valid yg XY sedngkan judul saya satu variabel saja. Emang rumus satu variabel berbeda dgn rumus XY?
selamat sore mbk.. silahkan ikuti petunjuk dosen saja ya mbk.. perbedaan pendapat tidak perlu dibahas dalam artikel ini. terima kasih
Selamat sore pak, mohon ijin bertanya jika subjek penelitian korelasi hanya 25 responden apakah bisa dilakukan penelitian pak?
jika memang itu populasinya, kenapa harus dipaksakan lebih? yang terpenting adalah memenuhi sampling. terima kasih
Pagi Pak..mau tanya kenapa uji var X dan Y harus dipisah?kenapa bukan digabung lalu dibandingkan dg nilai total X dan Y?terimakasih sebelumnya?
pagi mbk..karena yang kita uji adalah quesioner pertanyaan. belum menguji nilai atau pengaruh x dan y. terima kasih
Pak izin bertanya, apabila saya sudah menguji validitas variable 1, 2, dan 3 namun variable 3 belum valid. Saya melakukan perubahan pertanyaan terhadap variable 3 dan menyebarkan angket ke responden berbeda. Apakah boleh Pak ?
boleh mbk.. terima kasih
Pak saya mau nanya saya sedang penelitian mohon untuk di jawab untuk penyebaran kuisioner di lingkup populasi penelitian saya hanya berjumlah 4 orang apakah kuisioner yang di sebar ke 4 orang itu bisa di uji reliabilitas dan validitas? Apakah ada kriteria untuk responden terkait junlah respondennya untuk membuat uji validitas dam reabilitas?
Sampai saat ini tidak ada kriteria berapa minimal jumlah untuk validasi dan reabilitas. Jadi boleh saja..
selamat malam pak, izin bertanya apakah data yang telah dieliminasi perlu disebar kembali ke responden untuk kedua kalinya? kemudian untuk data yang telah dieliminasi otomatis indikator juga tereliminasi, apakah itu tidak apa-apa?
terimakasih banyak pak 🙏
Pertama iya perlu diisi ulang kepada responden lama. Kedua bisa dieliminasi indikatornya. Tapi klo itu indikator yang penting, kuesionernya saja yang diubah atau diganti. Ini hanya validasi kuesioner, belum masuk ke indikator jadi tdk berarti indikatornya bermasalah. Terima kasih
Pak mau tanya apakah uji validitas ada ketentuan kreterianya untuk perapa responden. Sedangkan saya jumlah sampel responden ya sekitaran 192 . Mohon penjelasannya pak?
Pak saya mau bertanya, klu 75 responden di awal brp responden yg ideal untuk uji validitas nya pak? Terima kasih
Selamat malam, saya ingin bertanya. Apakah boleh saya melakukan kuesioner uji coba kepada populasi yang berbeda dengan populasi penelitian nanti? (misalnya, untuk uji coba saya menyebar ke karyawan kota x, tetapi untuk penelitian saya menyebar kuesioner ke karyawan kota y). Terima kasih..
boleh..karena yang kita uji adalah kuesionernya. terima kasih
Assalamualaikum pak, ijin bertanya. Kalau misal penelitiannya hanya berbentuk survey (tidak mencari hubungan antar variabel) apakah tetap harus dilakukan uji validitas? selanjutnya, jika memang harus dilakukan uji validitas nanti rumus yg masukan X sama Y nya gmna ya pak karena lebih dari 2 variabel akan tetapi tidak mencari hubungan. Terimakasih sebelumnya pak.
tetap dilakukan uji realibilitas dan validitas. jawaban lebih detil silahkan melihat video TJBudi#02. terima kasih
Haloo, Pak..
Saya ijin bertanya, bila terdapat banyak pertanyaan namun hanya butuh 2 responden/narsum saja apakah perlu diuji pertanyaannya, pak? Sedangkan pertanyaannya itu sudah pasti atau semacam SOP dari framework auditnya seperti itu, pak. Baiknya gimana ya, pak?
jika 2 responden saja maka tidak perlu dilakukan uji pertanyannya. simak lebih lengkap jawaban ini di video youtube dengan judul TJ Budi #1
Ohh gitu pak. Soalnya penelitian saya langsung nyebar ke responden penelitian pak. Lalu sama dosen saya di komentari harusnya disebar ke responden lain yg karakteristiknya sama. Kalau memang mau langsung ke responden harus nunjukin teorinya yg membolehkan pak. Udah coba caro teorinya belum nemu pak. Itu gimana ya pak?
Assalamualaikum Pak saya mau bertanya. Kalau uji valid dan reliabel langsung disebar ke sampel penelitian boleh pak? Kalau memang bisa saya bisa nemu teorinya dimana ya pak yg menyatakan bisa? Mohon dijawab ya pak. Terima kasih
wa alaikum salam..idealnya dilakukan setelah pembuatan kuesioner untuk menguji kuesioner. Jadi tidak perlu mencari teori yang bisa disebar kepenelitian ya.. karena terkadang realitanya tidak ideal. tapi apa itu dilarang? sepertinya tidak karena biasanya responden yang diambil melebihi kebutuhan sampling dengan dilengkapi enumerator saat wawancara. sehingga bias informasi akibat penulisan kuesioner bisa dihindari.
Ohh gitu pak. Soalnya penelitian saya langsung nyebar ke responden penelitian pak. Lalu sama dosen saya di komentari harusnya disebar ke responden lain yg karakteristiknya sama. Kalau memang mau langsung ke responden harus nunjukin teorinya yg membolehkan pak. Udah coba caro teorinya belum nemu pak. Itu gimana ya pak?
benar dosennya mbk.. apalagi untuk skripsi yang notabene masih belajar meneliti. Buku selalu bicara ideal mbk. sepertinya akan sangat sulit mencarinya. terima kasih
Baik pak. Terima kasih banyak ya pak. sehat selalu
Assalamualaikum pak maaf mau tanya
kalau seumpama responden asli saya untuk penelitian adalah pasien dengan hipertensi, apakah ketika saya lakukan validitas dan reliabilitas harus pasien hipertensi juga? atau boleh responden acak yang tidak bersangkutan dengan variabel penelitian saya/ pasien hipertensi?
tidak perlu. uji validitas dan reliabilitas menguji alat kuesionernya. jadi belum masuk kedalam pengambilan data penelitian. terima kasih
Selmat malam mau bertaya bagaimana caranya uji validitas dan reliabilitas jika variabel x terdapat 15 item dan hanya 1 responden sedangkan pada variabel y terdapat 16 item dan 15 responden..
Bagaimna itu pak😇😇😇😇
saya rasa tidak adil jika variabel x nya hanya 1 responden ya.. lebih baik ditambah dulu respondennya. bagaimana menganalisisnya jika hanya satu responden Mheili? terima kasih
Selamat malam Pak agung.
Saya mau tanya. saya punya 87 responden. Kira2 87 orang tersebut menjadi objek data pengujian valid dan reliabel atau saya mengambil 30 orang saja sebagai pengujian valid dan reliabel ? Kemudian sisanya 57 orang untuk uji korelasi
selamat pagi, bisa semuanya.. pengujian valid dan reliabel bisa mengambil 30 responden saja. kemudian seluruh responden (87 responden) bisa digunakan untuk uji korelasi dan lainnya sesuai tujuan penelitian. terima kasih
Ini alasannya kenpa pak
Halo pak, izin bertanya. apakah uji validitas harus dilakukan sampai semua data valid? Atau apabila ada atribut yang tidak valid dapat langsung dibuang dan dilanjutkan uji reliabilitas? Terimakasih sebelumnya pak
Iya…bisa dieliminasi dan lanjut ke reliabilitas. Terima kasih
Assalamualaikum izin bertanya, jika responden di uji validitas variabel X dan Y berbeda apakah boleh? Misal responden di uji validitas di X itu 70 orang sedangkan responden di di uji validitas Y 30. Apakah boleh pak? Apakah bisa mempengaruhi di uji reliabilitasnya?
jawabannya tidak boleh. karena responden di variabel x adalah responden yang sama untuk variabel Y. terima kasih
Halo mas, saya mau tanya. Jumlah sampel saya ada 20 responden, dan jumlah pertanyaan dalam kuesioner saya ada 14 butir. Apakah itu terlalu sedikit dan bisa mempengaruhi uji nya? Karena saya sudah mencoba untuk menguji datanya, walaupun valid tapi di korelasinya negatif dan signifikasinya sangat lebih dari 0,005. Kira kira solusinya apa ya? Mohon pencerahannya.
dalam hal ini tidak ada hubungannya dengan korelasi positif atau negatif ya mbk.. jika sudah valid dan reliable maka kuesioner tersebut siap digunakan. mengenai hasil penelitiannya itu hal yang berbeda. terima kasih
Selamat malam mas, apabila saya melakukan pre test pada 100 responden Lalu ternyata hasilnya valid Dan reliabel, apakah itu tidak masalah ? Terima kasih
Selamat pagi.. tidak masalah mas.
Selamat malam pak, kalau misal data saya x,y,z nya valid tapi ada beberapa item yg ketika uji reliabilitas tdk reliabel, lalu hrs bagaimana agar reliabel?
Malam…dibaca komentar sebelumnya ya.. terima kasih
selamat malam pak.. perkenalkan saya dini, mahasiswa yg sedang skripsi.
mau menanyakan beberapa hal pak. jadi saya pre test ke 30 responden, setelah olah data semua pertanyaan valid. tetapi variabel x1 tidak reliable. kira-kira itu karena faktor apa ya pak? padahal penilaian yang diberikan responden bagus yaitu rata2 penilaiannya pada range 4-5 dengan skala interval. apakah saya perlu sebar kuesioner ulang? kira-kira agar valid dan reliable kuesioner itu harus seperti apa?
saya sangat mengharapkan jawaban dari bapak. atas perhatiannya terima kasih.
ini pertanyaannya bisa buat saya nulis artikel khusus nih mbk..hehehehehe.
di bagian awal dari artikel ini saya sudah tuliskan penyebab tidak reliabel biasanya karena variansnya kurang banyak. atau jawaban responden kurang bervariasi. hal ini dikuatkan oleh cerita mbk dini bahwa responden memberikan penilaian yang bagus dengan range 4-5. lalu 1 – 3 nya ga pernah diisi? jangan terlalu takut dengan responden yang memberikan jawaban nilai rendah karena secara statistik akan memberikan varians yang bagus.
apa yang harus dilakukan? tergantung mbk sendri. bisa menambah responden bisa juga membuang x1.
terima kasih ya.. subscribe my channel.
Kaa mau nanya, kalau mau melakukan ujinya validitasnya minimal berapa responden dulu yang kita libatkan?
30 responden sudah cukup untuk keperluan olah statistiknya.
Assalamualaikum wr wb, mohon izin bertanya mas. Jumlah responden 30 untuk statistik. Boleh tau pustakanya dari mana? Terima kasih
Wa alaikum salam wr. Wb. Silahkan baca artikel saya yang judulnya “minimal data regresi”
Selamat malam Pak, izin bertanya apakah uji coba instrumen penelitian itu boleh dilakukan pada sampel penelitian? Takutnya nanti jawaban responden saat uji coba berbeda dgn jawaban saat penelitian yg sesungguhnya. Mohon pencerahannya Pak, terima kasih.
Selamat siang pak. Saya mau bertanya, apakah item2 pernyataan yang tidak valid tdk diikut sertakan dlm uji reliabilitas pak? Dan kenapa demikian?
logikanya cukup sederhana. bagaimana kita bisa menilai reliable sedangkan pertanyaan tersebut sudah terbukti tidak valid?
Terima kasih banyak pak 🙏
Izin bertanya, untuk uji validitas apakah harus di luar sampel penelitian? Kemudian untuk uji reliabilitas apakah dengan data yg sama maksudnya responden yg sama dengan uji validitas? Dan untuk uji reliabilitas soal yg tidak valid tidak di ikut sertakan? Terimakasih
pertama tidak harus, bisa iya bisa tidak, tergantung kondisi. kedua iya, responden yang sama. ketiga bisa tidak diikutsertakan, bisa diperbaiki kemudian uji validitas lagi. terima kasih
Selamat malam, ijin bertanya jika saya mengambil 30 responden dari 90 sampel yg akan diuji,, dan sudah didapat hasil instrumen pertanyaan yg valid, apakah 30 responden yg dipake uji valid td perlu mengisi kuisioner yg sudah valid td untuk uji korelasi/regresi berhubung item pertanyaannya pasti tidak jauh berbeda. Mohon penjelasan
selamat pagi, sudah dijawab ya…
Selamat malam ijin bertanya,
Apabila untuk uji valid n reliabel saya mengambil sampel 30 dari 90 responden yg akan diteliti,, kemudian didapat hasil instrumen yg valid dan reliabel,, lalu apakah 30 sampel uji valid/reliabel td perlu untuk mengisi pernyataan kuisioner yg sudah valid td yg nantinya digunakan untuk uji korelasi,, mengingat pernyataannya pasti akan masih sama klo valid semua ataupun klo ada yg tidak valid tinggal di drop,, mohon penjelasannya.
jika responden pada uji validasi dan reliabel tersebut memang responden sampling untuk penelitian, maka silahkan saja langsung diambil datanya. tapi pengujian validasi dan reliable tidak harus responden sampling. bisa saja teman dekat, maka biasanya responden untuk uji korelasinya berbeda dengan responden validasi. terima kasih
Selamat sore Pak Agung,
Saya ingin menanyakan perihal uji validitas dan reliabilitas terhadap soal tes Pilihan Ganda berjumlah 30 butir. Saya sudah mengujinya terhadap 40 responden, dan setelah diolah secara statistik, hasil menunjukkan bahwa tes Pilihan Ganda tersebut valid dan reliabel. Pertanyaan saya adalah, saya hanya ingin memastikan apakah pemilihan 40 responden yang saya lakukan sudah benar? Sebenarnya adakah teori yang menyatakan bahwa jumlah responden boleh minimal 30? Terima kasih sebelumnya Pak.
Selamat sore pak.. silahkan membaca artikel minimal data responden regresi di blog ini. Jawaban saya masih sama. Terima kasih
Assalamualaikum. Saya baru baca artikel ini. Saya mau tanya, pak. Item pertanyaan variabel Y saya ada 6 dgn sampel berjumlah 376. Pas uji reliabilitas, 6 item itu tidak reliabel dan validitasnya pun di bawah rata-rata (<0,3). Pasalnya, item pertanyaan var. X yg jumlahnya 14 itu valid sma reliabel. Bagaimana pak? Apa saya harus mengubah pertanyaan, menyebarkan kuesioner lagi, atau ada yg salah dalam jumlah pertanyaan dan sampelnya? Makasih
Sudah dijawab.
Assalamualaikum. Saya baru baca artikel ini. Saya mau tanya, pak. Pertanyaan untuk variabel X saya ada 6 dengan sampel 376. Pas saya uji, 6 item tersebut valid tapi tidak reliabel. Alhasil, berpengaruh pada validitas itemnya di uji reliabilitas. Apakah saya harus menambah pertanyaan lagi atau uji ulang var. Y? Soalnya yg variabel X (ada 14 item pertanyaan) itu valid sama reliabel semua. Terimakasih
Iya…artinya terjadi pemahaman yang tidak sama antara pembuat pertanyaan dan responden. Kuesioner perlu diubah dan survey ulang lagi. Terima kasih
selamat malam, izin bertanya
uji validitas dan reliabilitas menggunakan sampel penelitian apa boleh ?
terima kasih
Boleh
Assalamu’alaikum pak.. Maaf Pak.. mau bertanya
Untuk uji validitas kuisioner tapi jumlah sampel hanya 4 responden itu bagaimana njih? Soalnya kalau membandingkan r hitung dengan r tabel, r tabelnya tidak memenuhi.. 🙏
wa alaikum salam… baiknya evaluasi kuesionernya dulu mbk. dikuatirkan kuesionernya belum runut dan mudah dimengerti responden. baru uji validasi dengan responden baru. terima kasih
Jika ada 2 katageori responden dan kuesionernya 2 tipe bagaimana
Tolong klo bertanya yang jelas ya… Juga ucapkan salam sebelumnya. Kita saling menghormati disini. Terima kasih
tamya dong. apkah uji validitas dan reliabilitas menggunakan data riil atau boleh ngarang sendiri untuk menguji kuisonernya?
jika nilai ujianmu bisa dikarang, maka silahkan dikarang sebebasnya.
bagaimana kalau peneliti tidak sebar kuesioner uji 30 yg valid sama relia? tapi langsung mengambil 100(misal) responden dari jumlah total sampelnya baru di uji
seperti itu yang sering dijumpai. alhasil setelah diuji ternyata tidak valid dan reliable baru mereka membaca artikel ini.
Uji validitas apakah bisa di uji dg 25 responden, jika boleh mengapa? Terimakasih
Maksud saya 15 responden
uji validitas sebenarnya menilai kuesioner. apakah kuesioner tersebut bisa dipahami oleh responden (valid dan reliable), tidak ada miss antara jawaban soal satu dengan yang lainnya. maka dari itu, tidak memerlukan syarat berapa harus minimal responden yang dilibatkan. bahkan, responden juga tidak harus calon responden penelitian.
mengenai jawaban 15 bisa atau tidak, itu tergantung rasa nyaman peneliti yang melakukan. saya tidak akan terjebak validitas minimal sekian sekian. terima kasih
Uji coba instrumen itu bisakah dilakukan terhadap responden penelitian? Takutnya nanti responden TDK konsisten atas jawabannya. Beda jawabanx saat uji coba dgn saat sudah penelitian.
Mungkin bisa diterapkan untuk kuisioner yg non tes, tp bgmn dgn instrumen tes misalx hasil belajar.
Mohon pencerahannya. Terima kasih.
selamat malam pak… pada dasarnya responden uji validasi dan reliable berbeda dengan responden penelitian. tapi bisa saja dilakukan di responden penelitian. biasanya menjadi sekaligus langsung penelitian juga langsung uji validasi. resikonya, jika tidak valid maka penelitian bisa diulang.
begini, uji validasi itu memperlihatkan berapa kuat korelasi antara soal satu dengan soal lainnya. beberapa kasus ditemukan tidak berkorelasi atau tidak valid karena karena (1) tidak konsisten membuat skala, misalnya ada satu soal pilihan buruk hingga baik, dan 5 adalah nilai baik, sedangkan di soal yang lain ternyata ada nilai 1 justru yang bernilai baik. (2) kecenderungan acak responden, pada proses penjaringan data biasanya sudah dipolakan. misal pada bagian A org yang menjawab pendapatan tinggi, akan cenderung menjawab pengeluaran lebih tinggi dibanding yang menjawab berpendapatan rendah. kecenderungan ini yang akan menyebabkan nanti soal tersebut valid atau tidak. karena kecenderungan tersebut bisa disebabkan karena jelas atau tidaknya soal yang dibuat.
solusi yang bisa saya tawarkan untuk instrumen tes adalah menggunakan responden selain responden penelitian. misalnya adalah panitia, atau guru, atau kakak tingkatnya. kemudian soal yang sudah valid tersebut diberikan ke peserta tes dengan acak. terima kasih
Maaf menganggu, pak saya ingin bertanyaa selain melihat correlated item correlation (diskriminasi item) apa ada cara lain utk melihat valid atau tidak nya suatu item?
Terima kasih
Mohon maaf, sampai sekarang saya blm menjumpai metode lain.
Bagi data nya dong mass. Untuk belajar terima kasih
mohon maaf.. data yang saya gunakan ini belum bisa dipublikasikan. jika mau, gunakan saja data random dan kemudian berlatih. terima kasih