7 alasan mengapa proposal ditolak

Proposal adalah rencana aksi atau kerja dalam bentuk komunikasi tertulis dan terorganisir. Isi proposal haruslah lengkap, jelas, singkat dan mudah dimengerti oleh pembaca karena pembuatan proposal dimaksudkan untuk memasarkan ide dan rancangan untuk pegangan operasional kegiatan atau penelitian.

Proposal terdiri dari beberapa bagian pokok. Yakni pendahuluan, metode dan rencana anggaran biaya. Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, tujuan dan alasan mengapa penelitian penting dilakukan. kebanyakan proposal tertolak karena bab pendahuluan tidak jelas permasalahan apa yang ingin dipecahkan oleh peneliti. membuat pendahuluan yang menarik bukan berarti bab ini harus panjang. Penulisan harus tetap jelas, padat berisi dan dipenuhi oleh fakta dan data.

Sebegitu pentingnya pendahuluan sampai sampai 3 paragraf penting dari lima paragraf penting terdapat di pendahuluan. Kelima paragraf penting itu adalah:

  1. Paragraf pertama latar belakang masalah. Menjelaskan keresahan pengusul dan bagaimana dia menjelaskan terhadap fenomena tersebut
  2. Paragraf paling akhir di latar belakang masalah. Menjelaskan tentang posisi penelitiannya terhadap penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh orang lain
  3. Paragraf rumusan masalah. Menjelaskan bagaimana pengusul berusaha menunjukkan kesinambungan pemikiran dari awal hingga akhir latar belakang masalah
  4. Paragraf awal metode. Menjelaskan tentang tepat atau tidaknya metode yang digunakan.
  5. Paragraf pertama capaian target. Menjelaskan tentang kontribusi, manfaat dan output yang dihasilkan dari proposal yang diusulkan.

Bagian terpenting kedua adalah bab metode penelitian. Bab ini menerangkan seberapa rumit dan komplek penelitian yang diusulkan yang nantinya akan disinambungkan oleh anggaran biaya. Metode yang kompleks misalnya saja membutuhkan responden lebih dari seribu orang, atau perlakuan yang digunakan mencakup perlakuan ganda. Termasuk dengan alat dan bahan yang harus diperoleh.

Pemilihan metode bermaksud untuk menjawab pertanyaan yang dimunculkan pada bab pendahuluan. Jangan sampai kita terkesan mengetahui dan paham metode tetapi lemah mengutarakan permasalahan. Istilah yang dikenal ā€œmembuat KTI dari alat, bukan dari permasalahanā€.

Berdasarkan penjelasan tersebut, tergambar bagaimana proposal itu diproses dan menghasilkan keputusan layak untuk dilakukan atau tidak. Berikut adalah 7 alasan klasik mengapa proposal ditolak:

Tidak dapat meyakinkan keberhasilan penelitian yang diajukan

Pembuatan proposal harus dilakukan secara meyakinkan. Sesuai dengan arti dan maksud proposal bahwa ide yang kita tawarkan mampu menyelesaikan persoalan dan akan menemukan jawaban. Jika memang dirasakan ada hambatan saat pelaksanaannya nanti, penulis bisa menggunakan bab analisis resiko terhadap pelaksanaan penelitian sehingga apabila nantinya tidak sesuai dengan proposal, bisa tetap dapat dipertanggung jawabkan.

Penilai proposal tentunya akan memilih proposal yang menjanjikan sebuah solusi. Proposal ditulis secara lugas dengan memaparkan setiap metodenya secara jelas akan mendapat perhatian lebih bagi penilai. Bahkan, sebelum penelitian itu dilakukan penilai mamou membayangkan jalannya proses penelitian karena proposal ditulis dengan meyakinkan.

Tidak ada unsur kebaruan yang dapat dibuktikan

Penelitian dilakukan untuk melakukan pengembangan ilmu pengetahuan yang hasilnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Sehingga kebaruan menjadi hal yang penting dalam sebuah proposal. Kebaruan akan menjadi permasalahan besar bagi peneliti yang melakukan tugas rutin secara reguler sehingga tidak bisa menangkap ide. Peneliti pertanian mmisalnya, karena banyaknya informasi sehingga terjadi bias ide dan tidak tahu lagi harus melakukan apa untuk melakukan pengembangan.

Padahal, jika kita memperhatikan secara seksama pasti akan ada timbul pertanyaan saat kita melakukan sebuah penelitian dan pertanyaan itu tidak atau belum terjawab di penelitian yang sedang kita kerjakan. Pertanyaan itulah yang nantinya bisa dikembangkan menjadi sebuah ICP (idea concept proposal). Pernah saya terlibat dalam penelitian usahatani bawang merah. Pada saat pelaksanaanya ternyata terjadi kegagalan budidaya bawang merah secara TSS. Setelah ditelusuri lebih dalam, ternyata belum pernah dilakukan penelitian tentang tehnik persemaian yang melibatkan TSS tersebut. Contoh ini adalah bagaimana kita bisa melanjutkan penelitian untuk kedepannya. Biasanya, saat kita membuat skripsi pada bab terakhir saran dan kesimpulan mahasiswa memberikan saran agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang bab atau kejadian yang dia belum mengetahui atau belum pernah diteliti sebelumnya.

Ini merupakan strategi bagaimana kita dapat menemukan ide dan melengkapi proposal dengan kebaruan sehingga proposal layak untuk diteruskan menjadi sebuah penelitian.

Tujuan penelitian tidak jelas

Seperti yang sudah dijelaskan sebelum dan artikel sebelum sebelumnya. Tujuan merupakan komponen pendahuluan yang penting di sebuah karya tulis ilmiah, entah itu dalam bentuk proposal, artikel, laporan akhir dan lain sebagainya. Karena tujuan adalah muara dari sebuah penelitian. Proposal dan penelitian dapat dilakukan jika memiliki tujuan dan arah yang jelas.

Lebih penting menggali lebih banyak dibagian tujuan dari pada metode. Karena untuk mencapai tujuan biasanya banyak metode yang bisa digunakan. Sebagaimana pepatah banyak jalan menuju Ambon, tujuan pun demikian. Sebagai contoh tujuan sebuah penelitian untuk mengetahui pola dan proyeksi harga di tahun mendatang. Metode yang digunakan dalam time series ada yang bersifat sederhana dan ada yang bersifat kompleks. Semua itu dapat digunakan asalkan tepat sesuai dengan karakteristik data. Metode adalah alat seperti alat pemotong yang bisa saja terdiri dari alat sederhana seperti arit, gunting, atau alat canggih seperti alat pemotong rumput. Pertanyaanya adalah karakter rumput yang akan dipotong seperti apa? Apakah rumput lapangan yang luas? Ataukah hanya pagar tanaman? Atau hanya sebatas rumput tetangga yang lebih hijau. Ups .. šŸ˜Š

Topik penelitian lebih sesuai dilakukan oleh peneliti atau instansi lain

Proposalnya bagus, detil, dan sistematis. Namun topik yang di angkat tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi baik secara individu maupun instansi. Misalnya saya sebagai peneliti sosial ekonomi membuat proposal tentang budidaya cabai merah keriting. Jika dalam tim yang saya himpun di proposal tidak melibatkan peneliti budidaya, besar kemungkinan proposal akan ditolak, sehebat apapun pemahaman saya terhadap cabai tersebut.

alasan mengapa proposal ditolak

Proposal disusun tidak komprehensif

Komprehensif yang dimaksud disini adalah memiliki alur benang merah yang jelas antara pendahuluan, metode, dan batang tubuh dari proposal. Pendahuluan mencakup permasalahan dan tujuan, metode menjelaskan tentang cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, dan batang tubuh menjelaskan operasional metode itu dilakukan seperti personalia dan anggaran biaya. Jika terdapat 3 tujuan yang akan ditempuh dalam pendahuluan. Maka metode penelitian juga menerangkan bagaimana ketiga tujuan itu akan dijawab meskipun menggunakan alat analisis lebih dari satu.

Keterpaduan ide dan gagasan tersebut akan menghasilkan proposal yang komprehensif. Jika terdapat tiga tujuan di pendahuluan, tetapi hanya ada dua kesimpulan yang diharapkan pada bab terakhir dan ditambahi dengan penjelasan diluar topik permasalahan, tentunya komprehensif proposal tersebut akan dipertanyakan

Tidak realistis antara target dengan dana, waktu, dan komposisi peneliti

Judulnya sudah jelas. Biasanya ini terjadi pada penelitian fiktif atau dibuat untuk mendapat anggaran yang besar. Penelitian yang seyogyanya bisa dilakukan satu tahun, dengan sengaja dibuat tambahan waktu hingga tiga tahun.

Penelitian yang seharusnya bisa dilakukan hanya 2 sampai 3 orang saja, dibuat seolah satu kecamatan harus ikut serta melakukan pengamatan data. Penilai dalam instansi yang kompeten akan melihat ini sebagai pemborosan biaya dan waktu sehingga pastinya akan menolak proposal.

Proposal yang diajukan sudah ā€œhampir selesaiā€

Ada seorang peneliti yang melakukan penelitian diluar anggaran. Ketika penelitian itu sudah berjalan dan membuahkan hasil, ia berniat untuk membuat proposal dengan tujuan mendapatkan dana dari penelitian yang telah atau sedang ia kerjakan. Atau lebih fatal lagi bahwa penelitian itu sudah menjadi laporan akhir kemudian dibuat proposal.

Hal ini mengingatkan saya terhadap salah satu artikel tentang penelitian di indonesia yang disebut sebagai pabrik kti. Penelliti disebut sebagai tukang kti yang membuat sebuah analisa yang sebenarnya jawaban dan alasannya sudah diketahui. Saya tidak sependapat dengan pernyataan ini, namun jika dipikirkan hal ini termasuk alasan mengapa proposal ditolak.

Jika penilai mengetahui bahwa penelitian itu sudah atau sedang dilakukan, tentu dia akan memprioritaskan proposal lain yang lebih bermanfaat.oleh sebab itu, berikan ide yang fresh untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia

Selamat belajar!

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *